Courtesy of Axios
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menggugat Elon Musk karena diduga tidak mengungkapkan pembelian saham Twitter secara tepat waktu sebelum akhirnya membeli perusahaan tersebut. Gugatan ini muncul menjelang pelantikan Presiden terpilih Trump, dan SEC mengklaim bahwa Musk tidak melaporkan pembelian sahamnya pada Maret 2022, yang memungkinkan dia membeli saham dengan harga yang lebih rendah dari seharusnya, sehingga merugikan investor sekitar Rp 2.47 triliun ($150 juta) .
Baca juga: SEC AS, Musk setuju dengan jadwal untuk miliarder tersebut merespons gugatan, kata pengajuan.
Pengacara Musk, Alex Spiro, menyatakan bahwa gugatan ini tidak berdasar dan Musk tidak melakukan kesalahan. SEC meminta agar Musk menyerahkan keuntungan yang dianggap tidak adil dan membayar denda yang belum ditentukan. Sebelumnya, Musk telah membeli 9% saham Twitter dan kemudian memutuskan untuk tidak menjadi anggota dewan sebelum akhirnya membeli perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan SEC kepada Elon Musk?A
SEC menuduh Elon Musk gagal mengungkapkan pembelian saham Twitter secara tepat waktu.Q
Mengapa gugatan ini penting?A
Gugatan ini penting karena berkaitan dengan pengawasan hukum terhadap tindakan Elon Musk di bawah administrasi baru.Q
Apa yang diminta SEC dalam gugatan mereka?A
SEC meminta perintah agar Musk menyerahkan keuntungan yang tidak adil dan membayar penalti sipil yang tidak ditentukan.Q
Siapa yang mewakili Elon Musk dalam kasus ini?A
Elon Musk diwakili oleh pengacara Alex Spiro dalam kasus ini.Q
Apa hubungan antara gugatan ini dan pelantikan Donald Trump?A
Gugatan ini muncul tepat sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden, menambah ketidakpastian hukum bagi Musk.