Courtesy of Forbes
Dua aktivis iklim, Alyson Lee dan Di Bligh, melakukan aksi protes dengan merusak makam Charles Darwin di Westminster Abbey, London. Mereka menyemprotkan pesan tentang pemanasan global yang berbunyi "1.5 is dead" di batu nisan Darwin. Pesan ini merujuk pada pengumuman bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu melebihi 1,5 derajat Celsius. Aktivis ini meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan pengambilan dan pembakaran bahan bakar fosil pada tahun 2030. Mereka kini menghadapi tuduhan kerusakan kriminal dan dijadwalkan untuk hadir di pengadilan bulan depan.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan Just Stop Oil, yang dikenal dengan protes kontroversial di berbagai lokasi budaya terkenal. Meskipun ada hukuman penjara untuk aktivis sebelumnya, Lee dan Bligh tetap melanjutkan protes mereka. Mereka percaya bahwa krisis iklim yang semakin cepat dapat menyebabkan banyak bagian dunia tidak lagi dapat mendukung kehidupan. Para pemimpin dunia diingatkan untuk bertindak lebih keras dalam menghadapi tantangan perubahan iklim ini, karena setiap kenaikan suhu dapat berdampak besar pada kehidupan dan lingkungan kita.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang merusak makam Charles Darwin?A
Alyson Lee dan Di Bligh yang merusak makam Charles Darwin.Q
Apa pesan yang dicat di makam Darwin?A
Pesan yang dicat adalah '1.5 is dead'.Q
Apa tujuan dari kelompok Just Stop Oil?A
Tujuan dari kelompok Just Stop Oil adalah untuk menuntut penghapusan penggunaan bahan bakar fosil.Q
Apa yang dikatakan António Guterres tentang pemanasan global?A
António Guterres mengatakan bahwa tahun-tahun yang melebihi batas 1,5 derajat menunjukkan perlunya tindakan lebih keras untuk mencapai tujuan jangka panjang.Q
Mengapa tahun 2024 dianggap sebagai tahun terpanas dalam catatan sejarah?A
Tahun 2024 dianggap sebagai tahun terpanas karena suhu telah melebihi 1,5 derajat Celsius untuk pertama kalinya sejak era industri.