Courtesy of YahooFinance
Setelah meninggalkan pekerjaan, seseorang yang memiliki 401(k) memiliki empat pilihan untuk mengelola dana tersebut. Mereka bisa memindahkan dana ke rencana pensiun baru di pekerjaan baru, mengalihkan ke IRA, membiarkan dana tetap di tempatnya, atau mencairkan akun tersebut. Dari semua pilihan ini, memindahkan dana ke 401(k) baru atau rencana serupa biasanya adalah pilihan yang paling disarankan karena dapat meminimalkan pajak dan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Mencairkan dana dianggap sebagai pilihan yang paling tidak menguntungkan karena dapat dikenakan pajak dan denda.
Jika memilih untuk membiarkan dana di 401(k) lama, ini adalah pilihan yang paling mudah, tetapi bisa jadi tidak menguntungkan jika ada biaya tinggi yang dikenakan oleh mantan pemberi kerja. Memindahkan dana ke 401(k) baru atau IRA dapat menjaga pertumbuhan dana secara bebas pajak dan menyederhanakan pengelolaan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk menentukan pilihan terbaik sesuai dengan situasi keuangan masing-masing.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang harus dilakukan dengan 401(k) setelah meninggalkan pekerjaan?A
Setelah meninggalkan pekerjaan, Anda dapat melakukan rollover ke 401(k) baru, rollover ke IRA, meninggalkan dana di 401(k) lama, atau mencairkan akun.Q
Apa saja pilihan yang tersedia untuk dana 401(k)?A
Pilihan yang tersedia termasuk meninggalkan dana di 401(k) lama, mentransfer langsung ke 401(k) baru, rollover ke IRA, atau mencairkan dana.Q
Mengapa rollover ke 401(k) baru lebih disarankan?A
Rollover ke 401(k) baru disarankan karena meminimalkan pajak dan memungkinkan pertumbuhan bebas pajak.Q
Apa risiko dari mencairkan 401(k)?A
Mencairkan 401(k) dapat berisiko karena dapat dikenakan pajak dan penalti, terutama jika dilakukan sebelum usia 59,5 tahun.Q
Bagaimana penasihat keuangan dapat membantu dalam pengelolaan 401(k)?A
Penasihat keuangan dapat membantu mengevaluasi pilihan dan merencanakan strategi pajak yang efisien untuk tabungan pensiun.