Courtesy of Forbes
CES 2025, pameran teknologi terbesar di dunia, berlangsung di Las Vegas dan menunjukkan bahwa meskipun kecerdasan buatan (AI) menjadi topik hangat, kehadirannya di acara tersebut lebih bersifat teori daripada praktik. Banyak gadget pintar dan algoritma prediktif yang ditampilkan, tetapi tidak ada yang terasa benar-benar inovatif. Ini menunjukkan bahwa kita masih berada di tahap awal penggunaan AI untuk konsumen, di mana pemasaran lebih maju dibandingkan dengan penerapan praktisnya. Beberapa sumber seperti CNet dan The Verge memberikan ulasan tentang gadget menarik yang ditemukan di CES, meskipun penulis merasa banyak yang terlihat sama.
Baca juga: Apple Menghentikan Kacamata AR, Halo Alexa AI, Realitas Reality Labs, Lebih Banyak AI Sinematik
Di sisi lain, beberapa perusahaan teknologi mendapatkan investasi besar. Infinite Reality (iR) mengumpulkan Rp 5.76 triliun ($350 juta) untuk mengembangkan teknologi AI dan immersive, sementara KoBold Metals, yang menggunakan AI untuk eksplorasi mineral, berhasil mengumpulkan Rp 8.67 triliun ($527 juta) . Selain itu, Roto VR meluncurkan kursi VR yang dirancang untuk mengatasi masalah seperti mabuk perjalanan, dan akan tersedia untuk pre-order. Berbagai inovasi ini menunjukkan bahwa meskipun AI masih dalam tahap awal, banyak perusahaan berinvestasi untuk mengembangkan teknologi yang dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tema utama dari CES 2025?A
Tema utama dari CES 2025 adalah pengaruh AI dalam teknologi, meskipun kehadirannya lebih bersifat teoritis.Q
Apa yang dilakukan Infinite Reality baru-baru ini?A
Infinite Reality baru-baru ini mengamankan investasi sebesar $350 juta, meningkatkan valuasinya menjadi $12,25 miliar.Q
Bagaimana KoBold Metals menggunakan AI dalam eksplorasi mineral?A
KoBold Metals menggunakan AI dan pembelajaran mesin untuk menganalisis data geofisika dan menemukan deposit logam penting.Q
Apa fitur utama dari Roto VR?A
Fitur utama dari Roto VR adalah basis motor dan haptik tubuh penuh yang dirancang untuk mengatasi masalah dalam pengalaman VR.Q
Siapa Charlie Fink dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Charlie Fink adalah penulis dan pembawa acara podcast AI/XR yang membahas perkembangan dalam teknologi AI dan VR.