Courtesy of InterestingEngineering
Para paleontolog menemukan fosil rahang bawah kucing yang mungkin merupakan kucing terkecil yang pernah ada, berusia sekitar 30.000 tahun, di Gua Hualongdong, Provinsi Anhui, Tiongkok. Fosil ini kemungkinan milik spesies kucing macan tutul yang sudah punah, bernama Prionailurus kurteni, yang lebih kecil dari kucing rumah biasa. Kucing kecil ini hidup bersama sekelompok 20 manusia purba dan dapat dengan mudah dipegang dengan satu tangan. Penemuan ini penting karena menunjukkan hubungan antara kucing macan tutul, kucing domestik, dan kucing Pallas yang berasal dari nenek moyang yang sama.
Baca juga: Fosil berusia 5 juta tahun mengungkapkan adanya 'squirrel terbang raksasa' di Amerika Utara.
Gua Hualongdong telah menjadi lokasi penggalian selama lebih dari satu dekade dan menghasilkan banyak fosil hewan purba lainnya, termasuk panda dan stegodon. Penemuan ini memberikan wawasan tentang makanan dan bahaya yang dihadapi manusia purba, serta membantu ilmuwan memahami evolusi manusia. Para peneliti percaya bahwa gua ini mungkin berfungsi sebagai perangkap alami atau tempat berburu bagi manusia purba, dan hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh para paleontolog di gua Hualongdong?A
Para paleontolog menemukan sisa fosil kucing yang mungkin merupakan kucing terkecil yang pernah ada.Q
Apa nama spesies kucing yang ditemukan dan seberapa kecil ukurannya?A
Spesies kucing yang ditemukan bernama Prionailurus kurteni, dan ukurannya lebih kecil dari kucing rumah biasa.Q
Mengapa fosil kucing ini dapat terawetkan dengan baik?A
Fosil kucing ini dapat terawetkan dengan baik karena ditemukan di dalam gua yang melindungi sisa-sisa dari elemen luar.Q
Apa hubungan antara kucing leopard dan kucing domestik berdasarkan penelitian genetik?A
Penelitian genetik menunjukkan bahwa kucing leopard, kucing domestik, dan kucing Pallas berasal dari nenek moyang yang sama.Q
Apa yang dapat dipelajari dari penemuan fosil ini tentang manusia purba?A
Penemuan fosil ini dapat memberikan wawasan tentang makanan dan bahaya yang dihadapi oleh manusia purba di sekitar gua.