Courtesy of TechCrunch
Perusahaan keamanan siber, Wiz, baru-baru ini mengalami serangan deepfake yang mencoba menipu karyawannya dengan pesan suara palsu dari CEO mereka, Assaf Rappaport. Dalam sebuah acara di San Francisco, Rappaport menjelaskan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi pribadi karyawannya. Namun, karyawan bisa menyadari ada yang tidak beres karena suara yang ditiru tidak mirip dengan suara sehari-hari CEO mereka, meskipun suara tersebut diambil dari rekaman konferensi.
Rappaport juga menjelaskan mengapa mereka menolak tawaran akuisisi sebesar Rp 378.24 triliun ($23 miliar) dari Google. Mereka percaya bahwa pasar keamanan cloud memiliki potensi yang sangat besar, sekitar Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) . Meskipun mereka dapat melacak asal suara deepfake tersebut, mereka tidak dapat menemukan siapa yang melakukan serangan itu, menunjukkan betapa sulitnya menangkap pelaku kejahatan siber.