Courtesy of Forbes
Rajdeep Biswas, Wakil Presiden Global Solusi Industri di Neudesic, menjelaskan pentingnya transformasi digital dalam industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pertumbuhan finansial. Menurut survei IDC 2023, setiap Rp 16.45 ribu ($1) yang diinvestasikan dalam kecerdasan buatan (AI) dapat menghasilkan rata-rata Rp 5.76 juta ($3,50) , dengan beberapa perusahaan bahkan mendapatkan hingga Rp 131.56 ribu ($8) . Salah satu inovasi yang menonjol adalah penggunaan "copilots", asisten digital cerdas yang membantu pekerja di pabrik dengan memberikan rekomendasi dan analisis secara real-time, sehingga meningkatkan produktivitas dan kolaborasi antara manusia dan mesin.
Baca juga: Memanfaatkan Teknologi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan dalam Manufaktur untuk Memaksimalkan ROI
Selain itu, teknologi berbasis cloud juga membantu perusahaan dalam meningkatkan pengalaman pelanggan melalui analisis data dan dukungan omnichannel. Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasokan, memprediksi permintaan, dan meningkatkan kualitas produk. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti resistensi terhadap perubahan dan masalah keamanan data. Untuk mencapai hasil yang cepat dari investasi transformasi digital, perusahaan disarankan untuk fokus pada inisiatif yang berdampak tinggi dan berbasis data.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa peran Rajdeep Biswas di Neudesic?A
Rajdeep Biswas adalah Wakil Presiden Global Solusi Industri di Neudesic, yang berfokus pada solusi digital dan inovasi.Q
Bagaimana AI berkontribusi pada transformasi digital di sektor manufaktur?A
AI membantu meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat pemecahan masalah, dan meningkatkan produktivitas di sektor manufaktur.Q
Apa manfaat dari penggunaan copilot dalam industri?A
Copilot memberikan rekomendasi waktu nyata dan mendukung pemeliharaan prediktif, yang mengurangi waktu henti dan meningkatkan efisiensi.Q
Mengapa pengalaman pelanggan menjadi penting dalam model D2C?A
Pengalaman pelanggan penting dalam model D2C karena pelanggan lebih cenderung beralih merek setelah pengalaman buruk.Q
Apa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam inisiatif transformasi digital?A
Tantangan termasuk resistensi terhadap perubahan, integrasi data, risiko keamanan, dan kekurangan keterampilan.