Mendiagnosis Faktor Risiko Siber dalam Kesehatan
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Mendiagnosis Faktor Risiko Siber dalam Kesehatan

Forbes
Dari Forbes
08 Januari 2025 pukul 16.45 WIB
58 dibaca
Share
Chris Novak, Direktur Utama Konsultasi Keamanan Siber di Verizon, menjelaskan bahwa sektor kesehatan sangat rentan terhadap serangan siber. Dulu, rumah sakit dianggap sebagai target yang aman, tetapi sekarang hacker melihatnya sebagai sasaran yang mudah karena data sensitif yang mereka simpan, seperti informasi medis dan riwayat pembayaran pasien. Jika data rumah sakit diretas, ini bisa berdampak serius pada perawatan pasien, seperti kesalahan dalam catatan medis yang dapat mengancam keselamatan pasien.
Selain itu, serangan siber dapat mengganggu sistem dan perangkat medis, yang membuat tenaga medis kesulitan dalam memberikan perawatan yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini, rumah sakit perlu menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat, seperti kontrol akses yang baik dan manajemen risiko pihak ketiga. Dengan cara ini, mereka dapat melindungi data pasien dan menjaga reputasi serta infrastruktur mereka. Keamanan siber bukan hanya praktik terbaik, tetapi juga suatu keharusan di dunia kesehatan yang saling terhubung saat ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?
A
Fokus utama artikel ini adalah tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh sektor kesehatan dan dampaknya terhadap data pasien.
Q
Mengapa sektor kesehatan rentan terhadap serangan siber?
A
Sektor kesehatan rentan terhadap serangan siber karena mereka menyimpan data sensitif dan sering kali dianggap sebagai target yang mudah oleh peretas.
Q
Apa dampak dari kebocoran data pasien di rumah sakit?
A
Dampak dari kebocoran data pasien di rumah sakit dapat mencakup pelanggaran privasi, denda dari regulasi HIPAA, dan risiko terhadap keselamatan pasien.
Q
Bagaimana akses kontrol dapat membantu mengurangi risiko kebocoran informasi?
A
Akses kontrol dapat membantu mengurangi risiko kebocoran informasi dengan membatasi akses ke data sensitif hanya kepada individu yang berwenang.
Q
Apa yang harus dilakukan organisasi kesehatan untuk meningkatkan keamanan siber?
A
Organisasi kesehatan harus menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, termasuk manajemen risiko pihak ketiga dan rencana respons insiden yang jelas.

Rangkuman Berita Serupa

Peretas Kesehatan—Keamanan Dalam Negeri Mengingatkan Bahaya Terhadap Keamanan PasienForbes
Teknologi
2 bulan lalu
56 dibaca
Peretas Kesehatan—Keamanan Dalam Negeri Mengingatkan Bahaya Terhadap Keamanan Pasien
Tren Keamanan Siber Perangkat Medis 2025: Apa yang Akan Membentuk Industri?Forbes
Teknologi
2 bulan lalu
100 dibaca
Tren Keamanan Siber Perangkat Medis 2025: Apa yang Akan Membentuk Industri?
Risiko Keamanan Deepseek adalah Pengingat Penting bagi CIO KesehatanForbes
Teknologi
2 bulan lalu
95 dibaca
Risiko Keamanan Deepseek adalah Pengingat Penting bagi CIO Kesehatan
Pelanggaran Data UnitedHealth Meningkat: 190 Juta Orang Amerika TerpengaruhForbes
Teknologi
2 bulan lalu
90 dibaca
Pelanggaran Data UnitedHealth Meningkat: 190 Juta Orang Amerika Terpengaruh
Tahun 2025 Akan Menjadi Tahun Besar Untuk Industri Keamanan Siber Senilai Rp 3.62 quadriliun ($220 Miliar)  DolarForbes
Teknologi
3 bulan lalu
151 dibaca
Tahun 2025 Akan Menjadi Tahun Besar Untuk Industri Keamanan Siber Senilai Rp 3.62 quadriliun ($220 Miliar) Dolar
CIO Kesehatan Bersiap untuk Pembaruan HIPAAForbes
Teknologi
3 bulan lalu
117 dibaca
CIO Kesehatan Bersiap untuk Pembaruan HIPAA