Rangkuman berita: 3 masalah untuk harga saham AMD, pesaing Nvidia: 1. **Persaingan yang Ketat**: AMD menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Nvidia dan perusahaan lain dalam industri semikonduktor. Inovasi dan peluncuran produk baru dari pesaing dapat mempengaruhi pangsa pasar dan harga saham AMD. 2. **Fluktuasi Permintaan**: Permintaan untuk produk AMD, terutama dalam sektor gaming dan data center, dapat berfluktuasi. Penurunan permintaan dapat berdampak negatif pada pendapatan dan harga saham. 3. **Masalah Rantai Pasokan**: Gangguan dalam rantai pasokan, seperti kekurangan bahan baku atau masalah logistik, dapat mempengaruhi kemampuan AMD untuk memproduksi dan mendistribusikan produknya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga saham.

Dalam beberapa tahun terakhir, harga saham Nvidia (NVDA) terus meningkat, sementara AMD (AMD) mengalami penurunan sebesar 17% pada tahun 2024. Meskipun AMD memiliki pertumbuhan pendapatan yang mengesankan dan inovasi yang baik, banyak orang merasa bahwa perusahaan ini tertinggal dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) dibandingkan Nvidia. Beberapa masalah yang dihadapi AMD termasuk preferensi perusahaan besar untuk chip kustom dari pesaing, serta prospek penjualan PC yang lemah di masa depan.

Namun, AMD memiliki potensi yang besar, terutama dengan chip AI baru mereka, MI300, yang mencatat penjualan Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) dalam kuartal ketiga 2024. Para analis percaya bahwa jika permintaan AI tetap kuat dan pasar PC tidak mengalami penurunan, pertumbuhan pendapatan AMD bisa mencapai lebih dari 70%. Meskipun saat ini harga saham AMD lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya, banyak analis tetap optimis bahwa AMD akan terus berkembang sebagai pemasok chip yang penting di pasar.