Courtesy of InterestingEngineering
China telah melarang lebih dari dua puluh perusahaan yang berbasis di AS dengan menambahkan 28 entitas ke dalam daftar kontrol ekspor untuk "melindungi keamanan dan kepentingan nasional". Kementerian Perdagangan China juga melarang ekspor barang dual-use, yaitu barang yang dapat digunakan untuk tujuan sipil atau militer, kepada perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Selain itu, sepuluh perusahaan lainnya juga dikenakan sanksi karena menjual senjata ke Taiwan, sebuah pulau yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. Langkah ini dianggap sebagai peringatan bagi pemerintahan Donald Trump yang akan datang di AS.
Meskipun langkah ini menunjukkan ketegangan antara China dan AS, para ahli berpendapat bahwa larangan ini tidak akan berdampak besar pada kontraktor pertahanan AS, karena perusahaan-perusahaan besar tersebut biasanya tidak berbisnis dengan negara-negara yang dianggap sebagai musuh utama. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar akan dilarang untuk mengimpor atau mengekspor barang ke dan dari China, serta dilarang melakukan investasi baru di sana. Meskipun demikian, beberapa ahli percaya bahwa tindakan ini lebih merupakan respons simbolis dari China terhadap kebijakan AS daripada langkah yang akan merugikan perusahaan-perusahaan tersebut secara signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan China terhadap perusahaan-perusahaan berbasis AS?A
China memberlakukan larangan terhadap lebih dari dua lusin perusahaan berbasis AS dengan menambahkan mereka ke dalam daftar kontrol ekspor.Q
Mengapa China memberlakukan larangan ekspor ini?A
Larangan ini diberlakukan untuk menjaga keamanan nasional dan kepentingan China.Q
Apa itu barang dual-use?A
Barang dual-use adalah barang yang dapat digunakan untuk tujuan sipil atau militer.Q
Siapa saja perusahaan yang terkena sanksi oleh China?A
Perusahaan yang terkena sanksi termasuk Lockheed Martin, General Dynamics, dan Raytheon.Q
Apa dampak dari larangan ini terhadap kontraktor pertahanan AS?A
Dampak dari larangan ini diperkirakan tidak akan signifikan bagi kontraktor pertahanan AS karena mereka tidak biasanya berbisnis dengan China.