Courtesy of YahooFinance
Dunia sedang berjuang melawan pemanasan global dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan kendaraan listrik. Namun, ada tantangan yang muncul, seperti meningkatnya permintaan listrik dari pusat data dan teknologi kecerdasan buatan, yang membuat beberapa perusahaan listrik mempertimbangkan kembali penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, kebangkitan kembali energi nuklir juga terlihat, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran tentang keamanan energi dan perubahan iklim.
Di sisi lain, ada pergeseran dalam investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), meskipun beberapa politisi menentangnya. Sementara itu, upaya untuk mengurangi penggunaan plastik dan eksploitasi sumber daya laut dalam juga semakin meningkat. Gerakan anti-konsumsi mulai berkembang, dengan banyak orang berusaha untuk membeli lebih sedikit demi lingkungan dan kesehatan. Tahun 2025 diharapkan akan menjadi tahun yang penuh dengan perubahan dan tantangan dalam upaya menjaga planet kita.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Artikel ini membahas tren dan tantangan dalam transisi energi global dan dampaknya terhadap perubahan iklim.Q
Bagaimana perubahan kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi energi terbarukan?A
Kebijakan Donald Trump yang menentang proyek energi terbarukan dapat memperlambat kemajuan dalam mengurangi emisi karbon.Q
Apa yang diharapkan dari COP29 yang akan datang?A
COP29 diharapkan menjadi platform untuk membahas pembiayaan iklim dan target pengurangan emisi antar negara.Q
Mengapa permintaan batubara diperkirakan akan meningkat?A
Permintaan batubara diperkirakan meningkat karena kebutuhan energi di negara-negara seperti India dan China.Q
Apa dampak dari larangan penggunaan PFAS di California dan New York?A
Larangan penggunaan PFAS di California dan New York diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan terkait bahan kimia berbahaya ini.