EV, Nuklir, dan Bahan Kimia Abadi: Prediksi Iklim untuk 2025
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: EV, Nuklir, dan Bahan Kimia Abadi: Prediksi Iklim untuk 2025

YahooFinance
Dari YahooFinance
02 Januari 2025 pukul 12.00 WIB
205 dibaca
Share
Dunia sedang berjuang melawan pemanasan global dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan kendaraan listrik. Namun, ada tantangan yang muncul, seperti meningkatnya permintaan listrik dari pusat data dan teknologi kecerdasan buatan, yang membuat beberapa perusahaan listrik mempertimbangkan kembali penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, kebangkitan kembali energi nuklir juga terlihat, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran tentang keamanan energi dan perubahan iklim. Di sisi lain, ada pergeseran dalam investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), meskipun beberapa politisi menentangnya. Sementara itu, upaya untuk mengurangi penggunaan plastik dan eksploitasi sumber daya laut dalam juga semakin meningkat. Gerakan anti-konsumsi mulai berkembang, dengan banyak orang berusaha untuk membeli lebih sedikit demi lingkungan dan kesehatan. Tahun 2025 diharapkan akan menjadi tahun yang penuh dengan perubahan dan tantangan dalam upaya menjaga planet kita.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?
A
Artikel ini membahas tren dan tantangan dalam transisi energi global dan dampaknya terhadap perubahan iklim.
Q
Bagaimana perubahan kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi energi terbarukan?
A
Kebijakan Donald Trump yang menentang proyek energi terbarukan dapat memperlambat kemajuan dalam mengurangi emisi karbon.
Q
Apa yang diharapkan dari COP29 yang akan datang?
A
COP29 diharapkan menjadi platform untuk membahas pembiayaan iklim dan target pengurangan emisi antar negara.
Q
Mengapa permintaan batubara diperkirakan akan meningkat?
A
Permintaan batubara diperkirakan meningkat karena kebutuhan energi di negara-negara seperti India dan China.
Q
Apa dampak dari larangan penggunaan PFAS di California dan New York?
A
Larangan penggunaan PFAS di California dan New York diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan terkait bahan kimia berbahaya ini.

Rangkuman Berita Serupa

Bank of Japan Siap Naikkan Suku Bunga, Jika Trump MengizinkanYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
106 dibaca
Bank of Japan Siap Naikkan Suku Bunga, Jika Trump Mengizinkan
S&P 500 Mencatat Minggu Terbaik Sejak Pemilihan November: Ringkasan PasarYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
146 dibaca
S&P 500 Mencatat Minggu Terbaik Sejak Pemilihan November: Ringkasan Pasar
‘Mag Seven’ Memicu Rally Wall Street Menjelang Akhir Pekan: Ringkasan PasarYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
106 dibaca
‘Mag Seven’ Memicu Rally Wall Street Menjelang Akhir Pekan: Ringkasan Pasar
Laporan Pekerjaan AS Desember Menutup Tahun dengan Perekrutan yang SedangYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
123 dibaca
Laporan Pekerjaan AS Desember Menutup Tahun dengan Perekrutan yang Sedang
Sembilan Resolusi Tahun Baru untuk Rencana Aksi Iklim Anda 2025YahooFinance
Sains
3 bulan lalu
140 dibaca
Sembilan Resolusi Tahun Baru untuk Rencana Aksi Iklim Anda 2025
Teknologi Mendorong Pemulihan Saat Nasdaq 100 dan S&P 500 Naik 1%: Ringkasan PasarYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
203 dibaca
Teknologi Mendorong Pemulihan Saat Nasdaq 100 dan S&P 500 Naik 1%: Ringkasan Pasar
Teknologi Besar Mendukung Kenaikan Saat Saham AS Stagnan: Ringkasan PasarYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
53 dibaca
Teknologi Besar Mendukung Kenaikan Saat Saham AS Stagnan: Ringkasan Pasar