Courtesy of YahooFinance
Sebagian besar saham di Asia mengalami penurunan setelah pasar saham AS juga turun pada hari Jumat. Indeks MSCI Asia Pasifik yang sebelumnya naik selama lima hari berturut-turut kini merosot, terutama di Australia dan Jepang, meskipun ada kenaikan di China. Para investor tampak lebih berhati-hati menjelang akhir tahun, terutama karena ketidakpastian mengenai perdagangan internasional di tahun 2025. Volume perdagangan di Jepang dan Australia juga jauh di bawah rata-rata, menunjukkan bahwa banyak trader memilih untuk tidak mengambil risiko.
Baca juga: Saham global diperkirakan mengalami kerugian kuartalan saat tahun 2024 berakhir: Ringkasan pasar
Meskipun saham Asia mengalami penurunan, tahun ini masih dianggap sukses dengan kenaikan 7,5% pada indeks MSCI Asia Pasifik. Namun, saham Jeju Air di Korea Selatan anjlok 16% setelah kecelakaan pesawat yang menyebabkan banyak korban jiwa. Di sisi lain, dolar Australia menguat seiring dengan kenaikan harga bijih besi. Sementara itu, pasar saham AS juga mengalami penurunan, terutama di sektor teknologi, yang sebelumnya mengalami lonjakan besar. Para analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan yang tinggi untuk sektor teknologi di tahun depan, tetapi ada kekhawatiran bahwa ekspektasi tersebut mungkin terlalu tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham di Asia?A
Penurunan saham di Asia disebabkan oleh penurunan ekuitas AS dan ketidakpastian menjelang akhir tahun.Q
Bagaimana kinerja MSCI Asia Pacific Index tahun ini?A
MSCI Asia Pacific Index telah meningkat 7,5% pada tahun 2024.Q
Apa dampak kecelakaan pesawat Jeju Air terhadap sahamnya?A
Kecelakaan pesawat Jeju Air menyebabkan sahamnya turun 16% ke level terendah.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang ketidakpastian pasar menjelang akhir tahun?A
Tim Waterer dari Kohle Capital Markets Pty memberikan analisis tentang ketidakpastian pasar.Q
Apa yang diharapkan dari sektor teknologi di tahun depan?A
Sektor teknologi diharapkan mengalami pertumbuhan laba hampir 30% tahun depan.