Courtesy of Forbes
Geoffrey Hinton, seorang ilmuwan komputer yang dikenal sebagai "bapak" kecerdasan buatan (AI), memperingatkan bahwa ada kemungkinan 10% hingga 20% AI dapat mengancam keberadaan manusia dalam waktu tiga puluh tahun ke depan. Dia menekankan pentingnya regulasi, kerjasama global, dan pendidikan inovatif untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh AI. Hinton percaya bahwa pendidikan yang berkelanjutan dan berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan, seperti empati dan etika, sangat penting untuk mempersiapkan generasi mendatang agar dapat hidup berdampingan dengan teknologi canggih ini.
Hinton juga menyerukan perlunya kebijakan internasional yang mengatur pengembangan AI, mirip dengan perjanjian pengendalian senjata nuklir. Dia menekankan bahwa pendidikan harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan kewirausahaan dan kemampuan berpikir kritis. Dengan pendekatan pendidikan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa AI digunakan untuk kemajuan manusia, bukan sebagai ancaman. Hinton berharap bahwa tindakan cepat dan kolaborasi global dapat menciptakan masa depan di mana teknologi dan kemanusiaan dapat berkembang bersama.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Geoffrey Hinton dan apa pandangannya tentang AI?A
Geoffrey Hinton adalah seorang ilmuwan komputer yang dikenal sebagai salah satu 'bapak' kecerdasan buatan. Ia percaya ada kemungkinan 10% hingga 20% bahwa AI dapat menyebabkan kepunahan umat manusia dalam waktu tiga puluh tahun.Q
Apa yang dimaksud dengan 'pendidikan tanpa batas' menurut Hinton?A
Pendidikan tanpa batas adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada pengembangan nilai-nilai manusia, kreativitas, dan pemikiran etis untuk melengkapi kecerdasan mesin. Ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang mampu berkembang bersama AI.Q
Mengapa regulasi dan kerjasama global dianggap penting dalam pengembangan AI?A
Regulasi dan kerjasama global dianggap penting karena AI memiliki potensi untuk membawa risiko besar bagi umat manusia. Dengan adanya regulasi, kita dapat mengatur penelitian AI yang bermanfaat dan mencegah aplikasi yang berbahaya.Q
Apa saja keterampilan yang perlu dimiliki generasi muda untuk menghadapi era AI?A
Generasi muda perlu memiliki keterampilan seperti pemrograman, analisis data, serta pola pikir kewirausahaan dan komitmen terhadap pertumbuhan pribadi. Keterampilan ini akan membantu mereka beradaptasi dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh AI.Q
Bagaimana pendidikan dapat berperan dalam mengurangi risiko eksistensial yang ditimbulkan oleh AI?A
Pendidikan dapat berperan dengan mengintegrasikan kerangka etika dalam kurikulum dan mengajarkan siswa untuk mengenali serta mengatasi potensi masalah yang ditimbulkan oleh AI. Ini akan membantu menciptakan pemimpin masa depan yang bertanggung jawab.