Courtesy of Forbes
Alice dalam cerita "Alice in Wonderland" adalah seorang gadis penasaran yang mengikuti kelinci berpakaian rapi ke dalam lubang dan terjatuh ke dunia yang aneh. Cerita ini terkenal dengan karakter-karakter eksentrik dan visual yang tidak logis. Penelitian menunjukkan bahwa Lewis Carroll, penulis cerita ini, mungkin terinspirasi oleh kondisi neurologis langka yang disebut "sindrom Alice di Wonderland" (AIWS), yang dapat menyebabkan gangguan persepsi seperti melihat objek lebih kecil atau lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Beberapa gejala AIWS termasuk micropsia, di mana objek tampak lebih kecil, dan macropsia, di mana objek tampak lebih besar. Ada juga pelopsia, yang membuat objek terlihat lebih dekat dari kenyataannya, dan telopsia, yang membuat objek terlihat lebih jauh. Gejala-gejala ini mirip dengan pengalaman Alice saat menjelajahi Wonderland, di mana persepsinya tentang ukuran dan jarak objek sering kali membingungkan. Dengan demikian, perjalanan Alice mungkin mencerminkan pengalaman Carroll sendiri dengan gejala-gejala ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Sindrom Alice di Wonderland?A
Sindrom Alice di Wonderland adalah kondisi neurologis yang menyebabkan perubahan persepsi, termasuk distorsi ukuran objek dan kedalaman ruang.Q
Siapa penulis 'Alice's Adventures in Wonderland'?A
Penulis 'Alice's Adventures in Wonderland' adalah Lewis Carroll.Q
Apa saja gejala yang terkait dengan Sindrom Alice di Wonderland?A
Gejala yang terkait dengan Sindrom Alice di Wonderland termasuk mikropsia, makropsia, pelopsia, dan telopsia.Q
Bagaimana pengalaman Lewis Carroll dengan migrain mempengaruhi karyanya?A
Pengalaman Lewis Carroll dengan migrain dapat mempengaruhi karyanya dengan menciptakan dunia yang penuh dengan distorsi persepsi dan realitas yang tidak dapat diandalkan.Q
Apa perbedaan antara mikropsia dan makropsia?A
Mikropsia membuat objek terlihat lebih kecil dari ukuran sebenarnya, sedangkan makropsia membuat objek terlihat lebih besar.