Nenek moyang manusia purba dari 3,2 juta tahun yang lalu tidak dirancang untuk kecepatan: Studi
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Nenek moyang manusia purba dari 3,2 juta tahun yang lalu tidak dirancang untuk kecepatan: Studi

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
27 Desember 2024 pukul 20.24 WIB
39 dibaca
Share
Sebuah studi baru menunjukkan kemampuan berlari dari nenek moyang kita, Australopithecus afarensis, yang terkenal dengan fosil "Lucy" berusia 3,2 juta tahun. Meskipun sudah bisa berjalan dengan dua kaki, kemampuan berlari Lucy ternyata lebih lambat dan tidak efisien dibandingkan manusia modern. Peneliti membuat model digital 3D dari struktur tulang Lucy dan memperkirakan massa ototnya berdasarkan primata modern. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan maksimum berlari Lucy hanya sekitar 17.70 km/jam (11 mph) (18 km/jam), jauh lebih lambat dibandingkan manusia modern yang rata-rata bisa berlari 13,8.05 km/jam (5 mph) (22 km/jam).
Penelitian ini juga mengungkap bahwa berlari bagi Lucy memerlukan energi hingga 2,9 kali lebih banyak dibandingkan manusia, yang menunjukkan bahwa ia memiliki kelemahan dalam daya tahan. Ciri fisik Lucy, seperti lengan yang panjang dan kaki yang pendek, berkontribusi pada keterbatasan kemampuannya. Peneliti menemukan bahwa tendon Achilles dan otot betisnya juga berperan penting. Temuan ini menunjukkan bahwa fitur-fitur tertentu dalam tubuh manusia berevolusi khusus untuk meningkatkan kemampuan berlari, bukan hanya sebagai hasil dari adaptasi untuk berjalan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology dan memberikan wawasan tentang bagaimana perbedaan kecil dalam anatomi dapat mempengaruhi mobilitas dan efisiensi energi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam studi tentang kemampuan berlari Australopithecus afarensis?
A
Studi ini menemukan bahwa kemampuan berlari Australopithecus afarensis, khususnya Lucy, lambat dan tidak efisien secara energi dibandingkan dengan manusia modern.
Q
Siapa Lucy dan mengapa dia penting dalam studi ini?
A
Lucy adalah fosil Australopithecus afarensis yang terkenal dan memberikan wawasan penting tentang evolusi manusia dan kemampuan bipedal.
Q
Apa perbedaan utama antara kemampuan berlari Lucy dan manusia modern?
A
Kemampuan berlari Lucy jauh lebih lambat, dengan kecepatan maksimum sekitar 11 mph, dibandingkan dengan manusia modern yang rata-rata 13,5 mph.
Q
Apa yang dikatakan Herman Pontzer tentang studi ini?
A
Herman Pontzer memuji studi ini karena memberikan gambaran mendetail tentang keterbatasan berlari Lucy dan adaptasi otot yang memungkinkan manusia modern untuk berlari jarak jauh.
Q
Di mana studi ini dipublikasikan?
A
Studi ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Rangkuman Berita Serupa

Alat yang terbuat dari tulang gajah dan kuda nil menunjukkan kecerdikan nenek moyang manusia.Reuters
Sains
1 bulan lalu
69 dibaca
Alat yang terbuat dari tulang gajah dan kuda nil menunjukkan kecerdikan nenek moyang manusia.
Pabrik alat tulang berusia 1,5 juta tahun di Afrika menunjukkan petunjuk tentang kognisi yang maju pada manusia purba.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
99 dibaca
Pabrik alat tulang berusia 1,5 juta tahun di Afrika menunjukkan petunjuk tentang kognisi yang maju pada manusia purba.
Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.NatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
120 dibaca
Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.
Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
3 bulan lalu
55 dibaca
Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.
Anjing robot China memecahkan rekor dunia dengan berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 10 detik.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
105 dibaca
Anjing robot China memecahkan rekor dunia dengan berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 10 detik.
Jejak fosil di Kenya menunjukkan bahwa dua spesies manusia purba hidup berdampingan.Reuters
Sains
4 bulan lalu
60 dibaca
Jejak fosil di Kenya menunjukkan bahwa dua spesies manusia purba hidup berdampingan.