Courtesy of YahooFinance
Dalam laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) 2023, beberapa restoran cepat saji tradisional menunjukkan hasil yang beragam. Papa John's, yang terkenal dengan pizza-nya, melaporkan pendapatan sebesar Rp 8.33 triliun ($506,8 juta) , turun 3,1% dibandingkan tahun lalu, meskipun hasil ini sedikit lebih baik dari yang diperkirakan analis. Saham Papa John's turun 30,5% setelah laporan tersebut. Di sisi lain, Dutch Bros, sebuah rantai kopi, mengalami pertumbuhan yang luar biasa dengan pendapatan mencapai Rp 5.56 triliun ($338,2 juta) , naik 27,9% dari tahun sebelumnya, dan sahamnya naik 56,9%.
Restoran lain seperti Krispy Kreme dan Starbucks juga melaporkan hasil yang kurang memuaskan, dengan pendapatan yang turun dan saham mereka mengalami penurunan. Krispy Kreme mencatat pendapatan Rp 6.25 triliun ($379,9 juta) , turun 6,8%, sementara Starbucks melaporkan pendapatan Rp 149.16 triliun ($9,07 miliar) , turun 3,2%. Meskipun ada tantangan, beberapa perusahaan seperti Dutch Bros menunjukkan pertumbuhan yang kuat, sementara pasar saham secara keseluruhan menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah penurunan inflasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh Papa John's pada kuartal ketiga?A
Papa John's melaporkan pendapatan sebesar $506,8 juta, turun 3,1% dibandingkan tahun lalu, tetapi melebihi ekspektasi analis sebesar 1,6%.Q
Bagaimana kinerja Dutch Bros dibandingkan dengan ekspektasi analis?A
Dutch Bros melaporkan pendapatan sebesar $338,2 juta, naik 27,9% dibandingkan tahun lalu, dan mengalahkan ekspektasi analis sebesar 4,1%.Q
Apa yang menjadi tantangan bagi restoran cepat saji tradisional saat ini?A
Restoran cepat saji tradisional berjuang melawan persepsi bahwa makanan mereka tidak sehat dan terbuat dari bahan yang inferior, terutama dengan meningkatnya fokus konsumen pada kesehatan dan kebugaran.Q
Bagaimana dampak inflasi terhadap pasar saham di tahun 2024?A
Inflasi telah menurun secara signifikan dari puncak pasca-pandemi, dan pasar saham telah berkembang pesat pada tahun 2024, didorong oleh pemotongan suku bunga baru-baru ini.Q
Apa yang diharapkan dari kebijakan perdagangan dan pajak perusahaan di masa depan?A
Outlook untuk tahun 2025 tetap tidak pasti karena kecepatan dan besarnya pemotongan suku bunga di masa depan serta potensi perubahan dalam kebijakan perdagangan dan pajak perusahaan.