Courtesy of YahooFinance
Villa Vie Residences, sebuah perusahaan pelayaran yang berbasis di Florida, menawarkan program unik bernama "Skip Forward" yang memungkinkan para pelancong untuk berlayar selama empat tahun ke lebih dari 425 pelabuhan di 140 negara. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang merasa lelah dengan situasi politik di Amerika Serikat untuk "melarikan diri dari kenyataan." Harga untuk mengikuti program ini dimulai dari Rp 2.63 miliar ($159,999) per orang untuk kabin ganda selama empat tahun, tetapi ada juga pilihan yang lebih terjangkau untuk perjalanan lebih singkat.
Selama pelayaran, para tamu akan mendapatkan akomodasi, makanan, internet cepat, dan berbagai fasilitas lainnya. Kapal ini saat ini berlayar di Karibia dan akan melanjutkan perjalanan ke Amerika Selatan, termasuk kunjungan ke tempat-tempat ikonik seperti Rio de Janeiro dan Amazon. Villa Vie menekankan fleksibilitas dalam program ini, memungkinkan penumpang untuk bergabung atau meninggalkan kapal di berbagai pelabuhan, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi dunia sambil menghindari stres politik di rumah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu program 'Skip Forward' yang ditawarkan oleh Villa Vie Residences?A
Program 'Skip Forward' adalah program pelayaran global selama empat tahun yang memungkinkan pelancong untuk mengunjungi lebih dari 425 pelabuhan di 140 negara.Q
Berapa biaya untuk mengikuti program pelayaran selama empat tahun?A
Biaya untuk mengikuti program pelayaran selama empat tahun dimulai dari $159,999 per orang untuk kabin double-occupancy.Q
Apa saja fasilitas yang disediakan selama pelayaran?A
Fasilitas yang disediakan selama pelayaran termasuk akomodasi, makanan, internet cepat, kelas kebugaran, dan minuman terbatas selama makan malam.Q
Siapa yang mengelola Villa Vie Residences?A
Villa Vie Residences dikelola oleh Mikael Petterson sebagai CEO dan Anne Alms sebagai Kepala Penjualan.Q
Mengapa orang-orang tertarik untuk meninggalkan AS setelah pemilihan presiden?A
Orang-orang tertarik untuk meninggalkan AS setelah pemilihan presiden karena meningkatnya ketegangan politik dan pencarian alternatif untuk kehidupan yang lebih nyaman.