Courtesy of Reuters
Henna Virkkunen, yang baru ditunjuk sebagai Komisioner Eropa untuk Kedaulatan Teknologi, Keamanan, dan Demokrasi, berencana untuk meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih di Eropa, terutama untuk keperluan militer. Ia akan mempersiapkan Undang-Undang Pengembangan AI dan Cloud untuk mengatasi kesenjangan produktivitas Eropa dibandingkan dengan China dan Amerika Serikat. Saat ini, hanya 8% bisnis di Uni Eropa yang menggunakan AI, dan Virkkunen ingin mengubah keadaan ini dengan fokus pada teknologi yang efisien energi dan investasi besar.
Selain itu, Virkkunen juga mengutamakan perlindungan anak-anak dari dampak negatif media sosial. Ia menyatakan bahwa penyelidikan terhadap aplikasi seperti TikTok dan Instagram harus dilakukan dengan serius untuk melindungi anak-anak dari desain yang adiktif. Selain itu, ia akan berkolaborasi dalam pengembangan Uni Pertahanan Eropa untuk meningkatkan kapasitas produksi militer, terutama di tengah konflik dengan Rusia. Virkkunen percaya bahwa perusahaan teknologi kecil dapat memberikan dampak besar, tetapi mereka sering kekurangan dana.