Courtesy of QuantaMagazine
Tahun ini, para ilmuwan membuat banyak penemuan menarik yang mengubah pemahaman kita tentang kehidupan. Salah satu penemuan penting adalah bahwa sistem kekebalan tubuh kita ternyata dipengaruhi oleh otak, yang sebelumnya dianggap tidak terhubung. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan, seperti AlphaFold2 dari Google DeepMind, membantu para peneliti memprediksi struktur protein dan menemukan target obat baru. Penemuan ini menunjukkan hubungan yang semakin erat antara biologi dan ilmu komputer, serta membuka jalan bagi kemajuan dalam penelitian obat dan pemahaman evolusi.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa kehidupan multiseluler muncul lebih dari 25 kali dalam sejarah Bumi, dan mereka berhasil melacak nenek moyang terakhir dari semua kehidupan modern, yang dikenal sebagai LUCA, yang hidup sekitar 4,2 miliar tahun yang lalu. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa RNA, yang sebelumnya dianggap sebagai molekul sederhana, ternyata memiliki peran penting dalam komunikasi sel dan pengaturan gen. Penemuan-penemuan ini menunjukkan betapa kompleksnya kehidupan dan bagaimana berbagai faktor saling berinteraksi dalam proses evolusi dan fungsi tubuh.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa penemuan penting yang dilakukan oleh ilmuwan terkait sistem imun tahun ini?A
Ilmuwan menemukan bahwa ada sirkuit neural di batang otak yang mengatur sistem imun, yang sebelumnya dianggap mandiri.Q
Apa peran AlphaFold dalam penelitian biologi?A
AlphaFold membantu ilmuwan memprediksi struktur tiga dimensi protein dan mengidentifikasi target obat baru.Q
Siapa yang menerima Nobel Prize in Chemistry tahun ini dan mengapa?A
John Jumper dan David Baker dari Google DeepMind menerima Nobel Prize in Chemistry karena inovasi dalam desain protein menggunakan AI.Q
Apa yang ditemukan tentang RNA dalam penelitian terbaru?A
Penelitian menunjukkan bahwa RNA lebih penting dari yang diperkirakan sebelumnya, berperan dalam regulasi gen dan komunikasi antar sel.Q
Bagaimana cara ilmuwan memahami evolusi multiseluler?A
Ilmuwan menemukan bahwa multiseluleritas terjadi setidaknya 25 kali dalam sejarah evolusi, menunjukkan kompleksitas awal kehidupan.