Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Universitas Monash dan Universitas Queensland di Australia telah mengembangkan metode baru untuk mengekstrak litium dari lingkungan ekstrem, seperti gurun, yang disebut EALNF (EDTA-aided loose nanofiltration). Metode ini lebih cepat dan ramah lingkungan dibandingkan cara tradisional, yang sering merusak ekosistem dan memerlukan banyak air. Permintaan litium meningkat seiring transisi ke sumber energi bersih, tetapi banyak cadangan litium di dunia, terutama yang berasal dari air garam, belum dimanfaatkan. EALNF dapat mengekstrak litium dengan efisiensi 90%, hampir dua kali lipat dari metode konvensional, dan juga menghasilkan air tawar sebagai produk sampingan.
Keunggulan EALNF adalah dapat mengolah litium dan magnesium secara bersamaan, sehingga mengurangi waktu ekstraksi dari bertahun-tahun menjadi hanya beberapa minggu. Dengan teknologi ini, sumber-sumber litium yang sulit dijangkau kini menjadi lebih menguntungkan dan dapat membantu mencegah kekurangan litium di masa depan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Sustainability dan diharapkan dapat mendukung peralihan menuju energi bersih dengan memanfaatkan cadangan litium yang ada.