Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Stanford University dan King Fahd University di Arab Saudi telah menciptakan alat baru yang dapat memproduksi amonia, bahan penting untuk pupuk, langsung dari udara menggunakan energi angin. Alat ini menarik udara melalui jaring dan memanfaatkan energi angin untuk menghasilkan amonia dengan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan metode lama yang memerlukan banyak energi. Proses ini mengambil nitrogen dari udara dan hidrogen dari uap air, sehingga menghasilkan amonia tanpa emisi karbon yang tinggi. Dengan cara ini, petani bisa memproduksi pupuk mereka sendiri di lokasi, yang dapat mengurangi jejak karbon dari produksi amonia.
Baca juga: Peneliti U of A Temukan Cara Efisien Menghasilkan Hidrogen dari Air dengan Sinar Matahari
Alat ini dapat memproduksi amonia dalam waktu hanya dua jam dan cukup untuk digunakan dalam pertanian hidroponik. Peneliti juga berencana untuk mengembangkan teknologi ini agar bisa digunakan dalam skala yang lebih besar dan terintegrasi dengan sistem irigasi. Selain untuk pupuk, amonia juga berpotensi menjadi penyimpan energi bersih yang lebih efektif dibandingkan hidrogen. Jika berhasil dikembangkan secara ekonomis, metode ini bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil di berbagai sektor. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dihasilkan oleh perangkat baru yang dikembangkan oleh peneliti?A
Perangkat baru ini menghasilkan amonia langsung dari udara menggunakan energi angin.Q
Bagaimana cara kerja perangkat dalam memproduksi amonia?A
Perangkat ini menarik udara melalui jaring yang dilapisi katalis untuk mengekstrak nitrogen dan hidrogen dari atmosfer.Q
Apa keuntungan dari metode produksi amonia yang baru ini?A
Metode baru ini lebih berkelanjutan karena memerlukan lebih sedikit energi dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.Q
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam studi ini?A
Peneliti yang terlibat dalam studi ini termasuk Richard Zare dan Xiaowei Song dari Stanford University.Q
Di mana temuan penelitian ini dipublikasikan?A
Temuan penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.