Courtesy of TechCrunch
Institut Keamanan AI AS (AISI) yang baru dibentuk pada November 2023 berisiko dibubarkan jika Kongres tidak memberikan otorisasi untuk keberadaannya. AISI bertugas untuk menilai risiko sistem AI dan beroperasi di bawah NIST, sebuah lembaga di Departemen Perdagangan. Meskipun AISI memiliki anggaran dan kemitraan penelitian, keberadaannya bisa terancam jika presiden berikutnya membatalkan perintah eksekutif yang mendirikan lembaga ini. Saat ini, lebih dari 60 perusahaan dan organisasi telah meminta Kongres untuk mengesahkan AISI agar tetap ada dan mendapatkan pendanaan yang lebih stabil.
Baca juga: Di bawah Trump, ilmuwan AI diperintahkan untuk menghapus 'bias ideologis' dari model yang kuat.
Kongres telah mengajukan beberapa undang-undang bipartisan untuk mengesahkan AISI, tetapi ada beberapa penolakan dari anggota legislatif tertentu. Meskipun AISI tidak memiliki kekuatan penegakan yang kuat, banyak perusahaan teknologi besar melihatnya sebagai langkah penting untuk menetapkan standar AI yang dapat membentuk kebijakan di masa depan. Ada juga kekhawatiran bahwa jika AISI dibubarkan, AS akan kehilangan kepemimpinan dalam bidang AI di tingkat internasional, terutama saat negara-negara lain sudah bergerak maju dalam hal ini.