Courtesy of YahooFinance
Pada bulan November, produksi industri di Tiongkok meningkat sedikit menjadi 5,4% dibandingkan tahun lalu, meskipun penjualan ritel mengalami penurunan menjadi 3,3%. Data ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh pemimpin Tiongkok menjelang tahun 2025, terutama dengan adanya kemungkinan tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump yang kedua. Meskipun ada promosi belanja online yang besar dan program tukar tambah yang didukung pemerintah, penjualan ritel tetap tidak memenuhi harapan.
Baca juga: Keluaran industri China pada Januari-Februari melambat, pertumbuhan penjualan ritel meningkat.
Para pemimpin Tiongkok berkomitmen untuk meningkatkan defisit anggaran dan mendorong konsumsi sebagai prioritas utama. Mereka juga mempertimbangkan untuk mempertahankan target pertumbuhan sekitar 5,0% untuk tahun depan, meskipun ada ancaman tarif dari AS yang dapat mengurangi pertumbuhan hingga 1%. Dalam menghadapi situasi ini, Tiongkok mungkin akan mempertimbangkan untuk melemahkan nilai yuan sebagai respons terhadap langkah-langkah perdagangan yang merugikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan produksi industri Tiongkok pada bulan November?A
Produksi industri Tiongkok tumbuh 5,4% pada bulan November, sedikit meningkat dari bulan Oktober.Q
Bagaimana penjualan ritel di Tiongkok pada bulan November?A
Penjualan ritel tumbuh 3,3% pada bulan November, turun dari 4,8% pada bulan Oktober.Q
Apa yang dijanjikan oleh pemimpin Tiongkok dalam Kongres Ekonomi Pusat?A
Pemimpin Tiongkok berjanji untuk meningkatkan defisit anggaran dan menjadikan peningkatan konsumsi sebagai prioritas utama.Q
Apa dampak yang diharapkan dari tarif perdagangan yang akan datang dari AS?A
Dampak yang diharapkan adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa terpengaruh hingga 1 poin persentase akibat tarif baru.Q
Siapa yang mengancam untuk menerapkan tarif tinggi pada barang-barang Tiongkok?A
Donald Trump, mantan Presiden AS, mengancam untuk menerapkan tarif tinggi pada barang-barang impor dari Tiongkok.