Courtesy of NatureMagazine
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet puasa intermiten, yang populer untuk menurunkan berat badan, dapat menghambat pertumbuhan rambut. Penelitian ini dilakukan pada tikus dan manusia, dan hasilnya menunjukkan bahwa puasa dapat memicu respons stres yang merusak sel-sel induk folikel rambut, yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut. Meskipun puasa jangka pendek memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan umur pada tikus, tidak semua jenis sel mendapatkan manfaat dari diet ini. Dalam studi tersebut, tikus yang menjalani puasa intermiten tidak mengalami pertumbuhan rambut yang sama seperti tikus yang makan secara normal.
Penelitian ini juga menemukan bahwa puasa intermiten dapat menyebabkan komunikasi antara kelenjar adrenal dan sel lemak di kulit, yang mengganggu metabolisme sel induk rambut dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada manusia, kelompok yang menjalani puasa intermiten mengalami pertumbuhan rambut yang 18% lebih lambat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dibatasi waktu makannya. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun puasa memiliki manfaat, ada juga efek negatif yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan kesehatan sel-sel tubuh lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak puasa intermiten terhadap pertumbuhan rambut?A
Puasa intermiten dapat menghambat pertumbuhan rambut dengan memicu respons stres yang merusak sel punca folikel rambut.Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang puasa intermiten dan pertumbuhan rambut?A
Penelitian dilakukan oleh Bing Zhang dan timnya di Westlake University, serta melibatkan komentar dari ahli lain seperti Ömer Yilmaz.Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian mengenai sel punca rambut?A
Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menyebabkan kematian sel punca folikel rambut, yang menghambat pertumbuhan rambut.Q
Bagaimana puasa intermiten mempengaruhi sel punca pada tikus?A
Puasa intermiten pada tikus menyebabkan komunikasi antara kelenjar adrenal dan sel lemak kulit, yang merusak metabolisme sel punca.Q
Apa implikasi dari penelitian ini untuk manusia?A
Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa puasa intermiten mungkin memiliki efek negatif pada pertumbuhan rambut manusia, mirip dengan yang ditemukan pada tikus.