Courtesy of YahooFinance
China berencana untuk meningkatkan pengeluaran publik dan memprioritaskan konsumsi pada tahun 2025. Dalam pertemuan penting di Beijing, para pemimpin, termasuk Presiden Xi Jinping, mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan target defisit fiskal dan melakukan pemotongan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada rencana untuk meningkatkan konsumsi, para ekonom mencatat bahwa tidak ada langkah konkret yang dijelaskan untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka percaya bahwa pemerintah lebih mungkin untuk meningkatkan pengeluaran publik daripada memberikan uang langsung kepada konsumen.
Namun, meskipun ada rencana stimulus, prospek ekonomi China tetap tidak pasti. Tantangan domestik seperti kepercayaan konsumen yang rendah dan penurunan pasar perumahan terus berlanjut. Meskipun pemerintah telah meluncurkan beberapa langkah stimulus, seperti pemotongan suku bunga dan subsidi, dampaknya belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah akan meningkatkan penerbitan obligasi untuk mendanai investasi infrastruktur, tetapi rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah kebijakan akan diumumkan pada bulan Maret mendatang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama kebijakan ekonomi Tiongkok pada tahun 2025?A
Fokus utama kebijakan ekonomi Tiongkok pada tahun 2025 adalah meningkatkan konsumsi.Q
Siapa yang memimpin pertemuan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat di Beijing?A
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.Q
Apa yang diharapkan dari langkah-langkah stimulus yang diumumkan?A
Langkah-langkah stimulus diharapkan dapat meningkatkan permintaan domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.Q
Bagaimana kondisi ekonomi Tiongkok saat ini terkait dengan deflasi?A
Kondisi ekonomi Tiongkok saat ini mengalami deflasi yang berkepanjangan, dengan harga-harga yang terus menurun.Q
Apa yang akan terjadi pada target pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun depan?A
Target pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun depan diperkirakan akan tetap sekitar 5%.