Courtesy of YahooFinance
Perang dagang pertama yang dilakukan Donald Trump merugikan petani kedelai Amerika hingga Rp 180.90 triliun ($11 miliar) . Sekarang, dengan kemungkinan terjadinya perang dagang kedua, dampaknya bisa lebih parah. Pada perang dagang sebelumnya, pengiriman kedelai Amerika ke China turun drastis, dan saat ini China sudah tidak terlalu bergantung pada pasokan dari Amerika karena telah beralih ke Brasil dan negara lain untuk kebutuhan komoditas seperti jagung dan gandum. Hal ini membuat petani Amerika kesulitan untuk bersaing dan mendapatkan harga yang baik untuk hasil panen mereka.
Baca juga: China Menggunakan Makanan sebagai Senjata Berimpact Tinggi dan Biaya Rendah dalam Perang Dagang
Meskipun petani Amerika baru saja memanen hasil kedelai terbesar mereka, mereka tetap menghadapi tantangan besar. Jika tarif baru diterapkan, petani bisa kehilangan jutaan ton ekspor kedelai dan biji-bijian lainnya. China juga mulai membeli lebih banyak dari Brasil dan Argentina, yang semakin mengancam pangsa pasar Amerika. Dengan kondisi ekonomi China yang melambat dan permintaan domestik yang menurun, masa depan pasar untuk produk pertanian Amerika terlihat tidak menjanjikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak perang dagang pertama Trump terhadap petani kedelai di AS?A
Dampak perang dagang pertama Trump terhadap petani kedelai di AS mencapai kerugian sebesar $11 miliar.Q
Bagaimana China mengubah sumber pasokan pertaniannya?A
China telah mengalihkan sumber pasokan pertaniannya dari AS ke negara lain seperti Brasil dan Argentina.Q
Apa yang diharapkan terjadi jika tarif diaktifkan kembali?A
Jika tarif diaktifkan kembali, petani AS dapat kehilangan jutaan ton ekspor biji-bijian dan kedelai setiap tahun.Q
Mengapa Brasil menjadi eksportir terbesar kedelai?A
Brasil menjadi eksportir terbesar kedelai karena kebijakan perdagangan AS yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan pangsa pasar.Q
Apa yang dikatakan laporan USDA tentang konsumsi daging babi di China?A
Laporan USDA menunjukkan bahwa konsumsi daging babi di China diperkirakan akan menurun karena pergeseran diet konsumen.