
Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor paling kuat dan warna-warni yang bisa dinikmati setiap tahun, terutama di belahan bumi utara. Pada puncaknya di malam 13-14 Desember, para pengamat langit dapat melihat hingga 150 meteor per jam yang dikenal sebagai "bintang jatuh". Peristiwa ini sangat dipandang sebagai tontonan langit yang menakjubkan dan sering dinantikan oleh banyak orang.
Berbeda dengan hujan meteor lain yang berasal dari debu komet, Geminid disebabkan oleh material yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon, yang memiliki orbit mengelilingi Matahari setiap 1,4 tahun. Asteroid ini juga menunjukkan perilaku yang mirip dengan komet, seperti membentuk ekor gas natrium saat dekat dengan Matahari.
Warna meteor Geminid dapat bervariasi mulai dari kuning, putih, hijau, merah, ungu, hingga biru-putih tergantung kandungan logam dalam meteoroid yang terbakar di atmosfer Bumi. Contohnya, natrium menghasilkan warna kuning dan magnesium menghasilkan warna biru-putih, menambahkan keindahan visual bagi para pengamat.
Pengaruh gravitasi dari raksasa gas Jupiter menarik jalur debu dari asteroid ini semakin dekat ke orbit Bumi, membuat hujan meteor Geminid semakin produktif dari tahun ke tahun. Hujan meteor ini aktif hingga 20 Desember meskipun puncaknya sudah lewat, dan pengamatan terbaik biasanya dilakukan saat tengah malam ketika rasi bintang Gemini berada di posisi tinggi.
Setelah Geminid, hujan meteor berikutnya adalah Ursids pada 21-22 Desember dengan kecepatan 10 meteor per jam, lalu Quadrantids pada 3-4 Januari 2026, sebelum terjadi jeda hingga hujan meteor Eta Aquariids di bulan Mei 2026. Inilah waktu terbaik bagi penggemar astronomi untuk menikmati pertunjukan meteor tahunan.