Courtesy of Forbes

Keajaiban Hujan Meteor Geminid: Dari Asteroid 3200 Phaethon ke Langit Malam

Memberikan informasi tentang keunikan dan keindahan hujan meteor Geminid serta jadwal dan karakteristiknya agar pembaca dapat menikmati fenomena ini dan memahami asal-usulnya secara ilmiah.

15 Des 2025, 01.56 WIB

235 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Hujan meteor Geminid adalah yang paling produktif dengan hingga 150 meteor per jam.
3200 Phaethon, sumber Geminid, berfungsi mirip komet saat mendekati matahari.
Hujan meteor akan terus aktif hingga 20 Desember, dengan puncak berikutnya adalah Ursids.

Tidak spesifik disebutkan, dunia - Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor paling kuat dan warna-warni yang bisa dinikmati setiap tahun, terutama di belahan bumi utara. Pada puncaknya di malam 13-14 Desember, para pengamat langit dapat melihat hingga 150 meteor per jam yang dikenal sebagai "bintang jatuh". Peristiwa ini sangat dipandang sebagai tontonan langit yang menakjubkan dan sering dinantikan oleh banyak orang.

Berbeda dengan hujan meteor lain yang berasal dari debu komet, Geminid disebabkan oleh material yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon, yang memiliki orbit mengelilingi Matahari setiap 1,4 tahun. Asteroid ini juga menunjukkan perilaku yang mirip dengan komet, seperti membentuk ekor gas natrium saat dekat dengan Matahari.

Warna meteor Geminid dapat bervariasi mulai dari kuning, putih, hijau, merah, ungu, hingga biru-putih tergantung kandungan logam dalam meteoroid yang terbakar di atmosfer Bumi. Contohnya, natrium menghasilkan warna kuning dan magnesium menghasilkan warna biru-putih, menambahkan keindahan visual bagi para pengamat.

Pengaruh gravitasi dari raksasa gas Jupiter menarik jalur debu dari asteroid ini semakin dekat ke orbit Bumi, membuat hujan meteor Geminid semakin produktif dari tahun ke tahun. Hujan meteor ini aktif hingga 20 Desember meskipun puncaknya sudah lewat, dan pengamatan terbaik biasanya dilakukan saat tengah malam ketika rasi bintang Gemini berada di posisi tinggi.

Setelah Geminid, hujan meteor berikutnya adalah Ursids pada 21-22 Desember dengan kecepatan 10 meteor per jam, lalu Quadrantids pada 3-4 Januari 2026, sebelum terjadi jeda hingga hujan meteor Eta Aquariids di bulan Mei 2026. Inilah waktu terbaik bagi penggemar astronomi untuk menikmati pertunjukan meteor tahunan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jamiecartereurope/2025/12/14/in-photos-geminid-meteor-shower-wows-skywatchers-across-the-world/

Analisis Ahli

Bill Cooke (NASA)

"Fakta bahwa 3200 Phaethon menunjukkan perilaku seperti komet padahal adalah asteroid mengindikasikan bahwa batas antara asteroid dan komet lebih kabur dari yang kita kira, menambah kompleksitas studi debu antarplanet dan hujan meteor."

David Jewitt (Ahli Astronomi)

"Pengamatan hujan meteor Geminid membuka peluang untuk memahami proses penguapan material asteroid yang biasanya tidak dimiliki asteroid lain, memperlihatkan evolusi benda kecil di sistem tata surya."

Analisis Kami

"Fenomena Geminid sangat menarik karena menunjukkan batas antara karakteristik asteroid dan komet yang dimiliki oleh 3200 Phaethon, menjadikannya objek yang unik dalam studi astronomi. Dengan pengaruh gravitasi planet besar seperti Jupiter, interaksi dinamis di tata surya selalu memberikan kejutan yang memperkaya pemahaman kita tentang proses alam semesta."

Prediksi Kami

Karena pengaruh gravitasi Jupiter, hujan meteor Geminid kemungkinan akan menjadi semakin intens dan mudah diamati pada tahun-tahun mendatang, membuat fenomena ini semakin menarik bagi para pengamat langit.