
Para ilmuwan telah berhasil menciptakan sebuah perangkat gelombang fotonik nonlinear yang dapat diprogram, yang memungkinkan perangkat tersebut berfungsi untuk berbagai aplikasi optik hanya dalam satu chip. Inovasi ini menggantikan aturan lama bahwa setiap perangkat hanya bisa melakukan satu fungsi, sebuah batasan yang selama ini menghambat pengembangan teknologi cahaya.
Perangkat baru ini dibuat dengan inti silikon nitrida dan cara kerjanya sangat canggih, yaitu sifat optiknya bisa diubah secara langsung dengan memproyeksikan pola cahaya yang berbeda. Dengan mengubah pola tersebut, perangkat ini dapat melakukan berbagai fungsi optik nonlinear secara instan, misalnya membentuk pulsa cahaya atau menghasilkan harmonik kedua.
Penerapan alat ini sangat luas, dari komputasi optik dan kuantum hingga komunikasi serta sumber cahaya yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Daya tariknya termasuk pengurangan biaya produksi, efisiensi daya yang lebih baik, serta pengurangan ukuran dan kompleksitas sistem optik dalam berbagai aplikasi.
Menurut para peneliti, teknologi ini membuka kemungkinan besar untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk integrasi ke dalam berbagai material dan kemampuan menjalankan fungsi di tingkat kuantum. Laporan pasar memperkirakan potensi pasar untuk perangkat fotonik terintegrasi bisa melampaui 50 miliar dolar AS per tahun pada tahun 2035.
Ke depan, teknologi ini diperkirakan akan mendukung kemajuan dalam 5G dan 6G, komputasi kuantum, serta berbagai aplikasi komunikasi dan sensor canggih. Para ilmuwan akan terus mengembangkan perangkat ini agar lebih fleksibel dan mudah diprogram sehingga teknologi berbasis cahaya menjadi lebih efisien dan adaptif.