
Courtesy of CNBCIndonesia
Waspada Modus Penipuan Online di Indonesia, Kerugian Capai Triliunan Rupiah
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang modus penipuan online terbaru yang marak di Indonesia dan mendorong kewaspadaan demi mengurangi risiko kerugian akibat penipuan tersebut.
12 Des 2025, 06.20 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Waspada terhadap berbagai modus penipuan online yang semakin variatif.
- Selalu verifikasi informasi sebelum memberikan data pribadi kepada pihak lain.
- Jangan klik tautan yang mencurigakan dan selalu pastikan kredibilitas organisasi saat berdonasi.
Jakarta, Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap berbagai modus penipuan online terbaru yang banyak terjadi di Indonesia selama tahun 2025. Penipuan ini menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, khususnya dengan modus transaksi belanja online yang memanfaatkan tautan berbahaya.
Sepanjang tahun 2025, OJK menerima 64.000 laporan kasus penipuan melalui link palsu dengan total kerugian mencapai Rp 1,4 triliun. Selain itu, ada modus penyamaran pelaku sebagai perusahaan yang juga dilaporkan sebanyak 39.000 kali dengan kerugian Rp 1,54 triliun.
Penjahat siber juga sering mengirimkan file APK berbahaya melalui WhatsApp atau email. Jika korban menginstal file tersebut, data pribadi dan aplikasi finansial mereka bisa dicuri. Modus ini juga banyak dilaporkan dan menyebabkan kerugian Rp 605 juta.
Selain itu, penipuan menggunakan kedok hadiah dan donasi meningkat terutama pada masa akhir tahun. Korban diminta memberikan data pribadi dengan alasan administrasi. OJK menghimbau masyarakat berhati-hati dan memeriksa kredibilitas rekening donasi sebelum mengirim uang.
OJK mengingatkan terus agar masyarakat tidak membagikan OTP atau PIN ke pihak lain dan jangan sembarangan mengklik tautan yang dikirim melalui chat atau email. Verifikasi diri saat mendapat telepon dari instansi seperti Dukcapil menjadi penting untuk menghindari penipuan yang semakin variatif.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211161000-37-693436/modus-penipuan-online-baru-yang-makin-banyak-di-akhir-tahun-data-ojk
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211161000-37-693436/modus-penipuan-online-baru-yang-makin-banyak-di-akhir-tahun-data-ojk
Analisis Ahli
Friderica Widyasari Dewi
"Modus penipuan saat ini semakin beragam dan kompleks sehingga masyarakat harus terus waspada dan tidak mudah memberikan data pribadi atau mengklik tautan yang mencurigakan."
Analisis Kami
"Situasi ini menunjukkan bahwa masyarakat masih sangat rentan terhadap serangan siber karena kurangnya kesadaran digital yang memadai. Diperlukan langkah preventif yang lebih proaktif dari pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat sistem keamanan dan edukasi demi mengurangi kerugian akibat penipuan online."
Prediksi Kami
Penipuan online kemungkinan akan terus berkembang dengan modus yang semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga perlindungan digital dan edukasi masyarakat harus ditingkatkan signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa modus penipuan online terbaru yang diungkapkan OJK?A
Modus penipuan online terbaru termasuk penipuan transaksi belanja online menggunakan tautan berbahaya.Q
Berapa total kerugian yang dilaporkan akibat penipuan online di tahun 2025?A
Total kerugian yang dilaporkan akibat penipuan online di tahun 2025 mencapai Rp 1,4 triliun.Q
Apa saja cara penipuan yang banyak dilaporkan oleh warga RI?A
Cara penipuan yang banyak dilaporkan termasuk penyamaran pelaku sebagai perusahaan dan pengiriman file APK.Q
Mengapa penting untuk memverifikasi informasi sebelum memberikan data pribadi?A
Penting untuk memverifikasi informasi agar tidak terjebak dalam penipuan yang menguras rekening dan mencuri data pribadi.Q
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penipuan online?A
Untuk mencegah penipuan online, jangan membagikan OTP atau PIN dan hindari mengeklik tautan yang mencurigakan.




