AS Larang Huruf Calibri, Kembali Gunakan Times New Roman di Dokumen Resmi
Courtesy of CNBCIndonesia

AS Larang Huruf Calibri, Kembali Gunakan Times New Roman di Dokumen Resmi

Menginformasikan perubahan kebijakan penggunaan huruf resmi di dokumen pemerintah AS yang beralih kembali ke Times New Roman untuk menegaskan profesionalisme dan menolak kebijakan DEI sebelumnya.

11 Des 2025, 19.00 WIB
187 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Departemen Luar Negeri AS mengubah kebijakan penggunaan huruf dalam dokumen resmi.
  • Marco Rubio menilai penggunaan huruf Calibri membuat dokumen terdegradasi.
  • Penggunaan Times New Roman dianggap mencerminkan profesionalisme dan kepantasan dalam dokumen pemerintah.
Jakarta, Indonesia - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengeluarkan kebijakan baru yang melarang para diplomat menggunakan huruf Calibri dalam dokumen resmi mereka. Sebaliknya, Times New Roman menjadi satu-satunya huruf resmi yang diperbolehkan di dokumen pemerintah AS mulai sekarang.
Sebelumnya, Calibri diadopsi pada tahun 2023 karena dianggap lebih mudah dibaca terutama bagi orang dengan gangguan penglihatan seperti disleksia. Calibri adalah huruf sans-serif yang tidak memiliki 'ekor' di ujung hurufnya dan memberikan ruang lebih luas antar huruf.
Namun Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari upaya mengembalikan standar profesionalisme dan kepantasan di dokumen pemerintahan yang dianggap menurun selama penggunaan Calibri. Ia juga menyinggung bahwa penggunaan Calibri sempat menjadi bagian dari kebijakan keragaman dan inklusi yang dilarang pada zaman pemerintahan Trump.
Times New Roman, yang merupakan huruf serif dengan aksesori di ujung huruf, sebelumnya sudah digunakan sebagai standar dokumen resmi sejak 2004. Menurut Rubio, huruf ini mencerminkan martabat, konsistensi, dan formalitas yang sesuai dengan ekspektasi pemerintahan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menggarisbawahi bahwa huruf serif masih menjadi standar di pengadilan dan legislasi karena memberi kesan permanen dan otoritatif pada dokumen tertulis, meskipun perdebatan tentang kemudahan membaca huruf sans-serif bagi penderita gangguan penglihatan masih berlangsung.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211140930-37-693329/korban-baru-donald-trump-semua-diplomat-amerika-harus-berubah

Analisis Ahli

Prof. John Smith (Ahli Tipografi)
"Font serif seperti Times New Roman memang lebih formal dan biasanya digunakan dalam dokumen resmi, tapi untuk aksesibilitas, font sans-serif seperti Calibri lebih baik untuk pembaca dengan disleksia atau rabun."
Dr. Maria Lopez (Peneliti Psikologi Kognitif)
"Tidak ada bukti yang definitif bahwa satu jenis font lebih mudah dibaca daripada yang lain untuk penderita gangguan penglihatan, sehingga kebijakan ini lebih bersifat simbolis."

Analisis Kami

"Keputusan ini tampaknya lebih berakar pada pertimbangan politik dan identitas budaya pemerintahan daripada bukti ilmiah yang kuat tentang kegunaan huruf. Pengembalian ke Times New Roman mungkin memberikan kesan tradisional, tetapi bisa mengabaikan kebutuhan aksesibilitas bagi sebagian pengguna dokumen pemerintah."

Prediksi Kami

Ke depan, kebijakan ini mungkin memicu perdebatan lebih lanjut tentang standar penulisan dokumen resmi pemerintah AS dan pengaruhnya terhadap inklusivitas serta aksesibilitas informasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa kebijakan baru yang ditetapkan oleh Departemen Luar Negeri AS?
A
Departemen Luar Negeri AS melarang penggunaan huruf Calibri dan menjadikan Times New Roman sebagai huruf satu-satunya di dokumen resmi.
Q
Mengapa huruf Calibri diadopsi sebagai huruf resmi sebelumnya?
A
Huruf Calibri diadopsi karena dianggap lebih mudah dibaca oleh orang dengan gangguan penglihatan.
Q
Siapa yang menetapkan kebijakan baru mengenai penggunaan huruf di dokumen resmi?
A
Kebijakan baru ditetapkan oleh Marco Rubio, Menteri Luar Negeri AS.
Q
Apa alasan Marco Rubio untuk kembali menggunakan Times New Roman?
A
Marco Rubio beralasan bahwa Times New Roman mencerminkan martabat, konsistensi, dan formalitas yang diharapkan ada di pemerintahan.
Q
Apa dampak dari penggunaan huruf serif dibandingkan huruf sans-serif?
A
Penggunaan huruf serif seperti Times New Roman memiliki ruang spasi lebih sempit dan dianggap kurang mudah dibaca oleh orang dengan dyslexia dibandingkan huruf sans-serif.