
Courtesy of CNBCIndonesia
Harbolnas 2025 Siap Dongkrak Ekonomi Pasca Bencana dengan Target Rp 35 Triliun
Mendorong peningkatan transaksi dan perekonomian melalui Harbolnas 2025 dengan target Rp 35 triliun, sekaligus membantu pemulihan ekonomi UMKM dan masyarakat terdampak bencana melalui kemudahan berbelanja dan promo yang ditawarkan selama Harbolnas.
09 Des 2025, 18.30 WIB
123 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harbolnas 2025 diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan membantu korban bencana.
- Kerja sama dengan perusahaan logistik sangat penting untuk memastikan pengiriman produk.
- Promo yang ditawarkan selama Harbolnas dapat mendorong penjualan produk lokal.
Jakarta, Indonesia - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) akan digelar pada tanggal 10 sampai 16 Desember 2025. Acara ini digelar tidak lama setelah terjadi bencana banjir dan longsor di beberapa daerah di Sumatra pada akhir November 2025. Bencana ini membuat beberapa wilayah mengalami dampak serius, terutama dalam hal distribusi barang.
Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia, Hilmi Adrianto, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus berusaha berkoordinasi dengan perusahaan logistik untuk mengatur pengiriman barang selama Harbolnas. Mereka memperhatikan situasi di lapangan, sebab beberapa area masih sulit dijangkau akibat bencana tersebut.
Meskipun belum ada skema pengiriman khusus yang diterapkan, idEA bertekad agar barang pesanan bisa sampai ke pelanggan, termasuk di wilayah yang terdampak. Hal ini penting agar harapan transaksi meningkat selama Harbolnas tetap terwujud.
Target transaksi tahun ini mencapai Rp 35 triliun, dengan banyak promo yang fokus pada produk lokal. Selain itu, masyarakat juga diajak berbelanja sambil membantu korban bencana melalui program yang disediakan selama Harbolnas.
Diharapkan Harbolnas 2025 tidak hanya meningkatkan transaksi e-commerce tetapi juga menjadi momentum pemulihan ekonomi bagi UMKM dan pelaku usaha lokal yang terdampak bencana. Diskusi dan koordinasi terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan acara ini dalam situasi yang menantang.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251209165756-37-692624/bencana-banjir-sumatra-warga-ri-bisa-kirim-bantuan-lewat-ecommerce
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251209165756-37-692624/bencana-banjir-sumatra-warga-ri-bisa-kirim-bantuan-lewat-ecommerce
Analisis Ahli
Guru Ekonomi Digital
"Momen Harbolnas bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk merangsang kembali ekonomi digital di daerah pascabencana, namun integrasi sistem logistik yang tangguh mutlak dibutuhkan agar distribusi bisa optimal."
Pengamat Logistik
"Kondisi medan dan infrastruktur yang rusak menjadi tantangan terbesar, sehingga inovasi skema pengiriman khusus reguler harus segera dikembangkan untuk mengatasi hambatan ini."
Analisis Kami
"Koordinasi antara pelaku e-commerce dan logistik perlu lebih intensif agar pengiriman produk ke wilayah terdampak bencana tidak terganggu, ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen. Promo yang digencarkan juga menjadi strategi tepat untuk memulihkan UMKM dan bisnis lokal yang sempat terhenti akibat bencana, meski tantangannya sangat besar."
Prediksi Kami
Dengan adanya kerja sama logistik yang terus diperbaiki dan dukungan promo yang masif, transaksi selama Harbolnas 2025 akan mencapai target Rp 35 triliun dan turut mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat terdampak bencana di Sumatra.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Harbolnas?A
Harbolnas adalah Hari Belanja Online Nasional yang dirayakan di Indonesia.Q
Kapan Harbolnas 2025 berlangsung?A
Harbolnas 2025 berlangsung dari 10 hingga 16 Desember 2025.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pengiriman produk saat Harbolnas 2025?A
Tantangan yang dihadapi adalah kondisi beberapa area yang masih terdampak bencana, sehingga pengiriman produk terkendala.Q
Bagaimana Harbolnas dapat membantu korban bencana?A
Harbolnas dapat membantu korban bencana dengan meningkatkan belanja masyarakat yang dapat mendukung pemulihan ekonomi mereka.Q
Apa target transaksi untuk Harbolnas tahun ini?A
Target transaksi untuk Harbolnas tahun ini mencapai Rp 35 triliun.




