Kecelakaan Robotaxi Baidu di Zhuzhou: Tantangan Nyata Kendaraan Otonom
Courtesy of InterestingEngineering

Kecelakaan Robotaxi Baidu di Zhuzhou: Tantangan Nyata Kendaraan Otonom

Memberikan informasi mengenai kecelakaan robotaxi Baidu yang menimpa dua pejalan kaki di Zhuzhou serta dampaknya terhadap perkembangan layanan kendaraan otonom di Tiongkok.

07 Des 2025, 17.40 WIB
57 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecelakaan robotaxi Baidu di Zhuzhou menyoroti risiko yang terkait dengan kendaraan otonom.
  • Hello telah menghentikan layanan robotaxi mereka setelah insiden ini untuk mengevaluasi keselamatan.
  • Perusahaan-perusahaan seperti Baidu dan Hello memiliki ambisi besar dalam pengembangan mobilitas otonom di Tiongkok.
Zhuzhou, Republik Rakyat Tiongkok - Sebuah robotaxi dari Baidu mengalami kecelakaan di Jalan Yanjiang, Zhuzhou, Tiongkok, menabrak dua pejalan kaki dan menarik perhatian banyak orang. Video dari media sosial menunjukkan korban yang terjebak di bawah kendaraan dan orang lain yang terluka, dengan warga sekitar berupaya membantu.
Kedua korban, seorang pria dan wanita, langsung dilarikan ke ICU Rumah Sakit Provinsi Hunan Pengobatan Tradisional Cina dan saat ini kondisinya belum diumumkan secara rinci oleh pihak rumah sakit. Pihak berwenang dan perusahaan Hello, yang mengoperasikan layanan robotaxi, sedang melakukan investigasi atas kejadian ini.
Mobil otonom yang terlibat adalah model Apollo RT6 produksi Baidu dan JMC, sedang diuji secara terbatas di Zhuzhou dan Liyang. Hello baru mulai mengoperasikan armadanya di Zhuzhou setelah mendapat izin regulasi, tetapi layanan mereka dihentikan sementara setelah kecelakaan tersebut.
Hello berambisi memproduksi massal kendaraan otonom level 4 pada tahun 2026 dan ingin mengoperasikan lebih dari 50.000 robotaxi di Tiongkok pada tahun 2027. Namun, insiden ini menjadi peringatan akan risiko yang harus dihadapi seiring dengan kemajuan layanan transportasi otonom.
Sementara itu, Baidu dengan layanan Apollo Go tetap menjadi pemain utama robotaxi, dengan jangkauan operasional di 22 kota di dalam dan luar negeri, termasuk Beijing, Shanghai, dan Dubai. Pengawasan ketat terhadap teknologi ini semakin penting guna menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/transportation/baidu-autonomous-taxi-hits-pedestrians-in-china

Analisis Ahli

Dr. Li Wei (Ahli Teknologi Kendaraan Otonom)
"Insiden ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi sudah maju, adaptasi di dunia nyata memiliki risiko besar yang harus ditangani dengan evaluasi risiko menyeluruh dan peningkatan sistem sensor serta reaksi kendaraan."
Prof. Zhang Ming (Pakar Sistem Transportasi Cerdas)
"Kasus ini memperjelas pentingnya adanya pengawasan regulasi yang ketat dan keharusan transparansi data operasi robotaxi agar kepercayaan publik tidak menurun serta pengembangan teknologi lebih bertanggung jawab."

Analisis Kami

"Kecelakaan ini menyoroti tantangan nyata dalam integrasi teknologi otonom di jalan raya yang masih perlu banyak penyempurnaan dari segi keamanan. Meskipun target Hello sangat ambisius, insiden seperti ini memperingatkan bahwa kecepatan pengembangan teknologi harus diimbangi dengan kontrol ketat demi menghindari korban jiwa."

Prediksi Kami

Pengawasan dan regulasi terhadap layanan robotaxi di Tiongkok kemungkinan akan diperketat untuk memastikan keselamatan publik sebelum ekspansi layanan lebih lanjut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi di Yanjiang Road di Zhuzhou?
A
Sebuah robotaxi Baidu menabrak dua pejalan kaki, menyebabkan kekacauan di jalan.
Q
Siapa yang terlibat dalam kecelakaan yang melibatkan robotaxi Baidu?
A
Dua pejalan kaki—seorang pria dan seorang wanita—terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Q
Apa model kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut?
A
Model kendaraan yang terlibat adalah Apollo RT6.
Q
Bagaimana respons pihak berwenang setelah kecelakaan?
A
Pihak berwenang segera mengirimkan respon darurat dan membawa kedua pejalan kaki yang terluka ke rumah sakit.
Q
Apa rencana masa depan Hello terkait robotaxi?
A
Hello berencana untuk memproduksi lebih dari 50.000 robotaxi pada tahun 2027.