Courtesy of InterestingEngineering

Mengubah Ban Bekas dan Plastik Daur Ulang Jadi Jalan Tahan Panas di Australia

Mengembangkan dan menguji jalan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan menggunakan ban bekas dan plastik daur ulang, agar sesuai dengan tantangan iklim ekstrem di wilayah Northern Territory serta mendukung ekonomi sirkular.

06 Des 2025, 15.00 WIB

262 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penggunaan ban bekas dan plastik dapat meningkatkan ketahanan jalan terhadap kondisi iklim ekstrem.
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan jalan yang lebih murah dan berkelanjutan di Australia Utara.
Investasi dalam fasilitas daur ulang akan mendukung ekonomi sirkular di wilayah tersebut.

Northern Territory, Australia - Di Northern Territory Australia, jutaan ban bekas menumpuk dan banyak yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi pengelolaan limbah dan lingkungan. Charles Darwin University (CDU) mulai melakukan penelitian untuk mengubah limbah ini menjadi bahan bangunan jalan yang lebih tahan lama.

Penelitian ini menguji campuran aspal yang dimodifikasi dengan ban bekas yang dihancurkan dan plastik daur ulang untuk mengetahui kekuatan dan ketahanannya menghadapi panas ekstrem, sinar UV, dan kelembaban yang umum di wilayah tersebut. Tujuannya agar jalan baru tidak mudah retak atau rusak seperti aspal biasa pada iklim tersebut.

Penggunaan crumb rubber-modified binder (CRMB) menunjukkan ketahanan yang sangat baik terhadap oksidasi dan penuaan termal. Sementara itu, plastik daur ulang yang digunakan dalam recycled plastic-modified binder (RPMB) memberikan hasil yang beragam tergantung tipe plastik dan dosis yang dipakai, masih memerlukan riset lebih lanjut.

Selain tahan lama, bahan ini juga bisa mengurangi biaya konstruksi dengan menghindari penggunaan polimer mahal dan mendukung ekonomi sirkular di Northern Territory. Investasi fasilitas daur ulang lokal pun akan semakin meningkat berkat hasil penelitian ini.

Riset ini hasil kolaborasi CDU dan pemerintah Northern Territory, dan telah dipublikasikan di Journal of Traffic and Transportation Engineering. Harapannya, jalan yang dibuat dari bahan daur ulang ini bisa mengubah pengelolaan limbah sekaligus memperkuat infrastruktur di wilayah dengan kondisi cuaca paling menantang di Australia.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/tires-and-plastics-create-durable-roads

Analisis Ahli

Ramin Shahbazi

"Penggunaan karet crumb dan plastik daur ulang dalam binder menunjukkan potensi tinggi untuk meningkatkan ketahanan jalan terhadap panas dan penuaan, sekaligus mengurangi biaya dan dampak lingkungan."

Analisis Kami

"Inovasi ini sangat penting untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan infrastruktur di wilayah dengan iklim ekstrem seperti Northern Territory. Namun, respons jangka panjang terhadap jenis plastik tertentu masih memerlukan penelitian mendalam agar hasilnya benar-benar tahan lama dan ekonomis."

Prediksi Kami

Dengan keberhasilan penelitian ini, penggunaan bahan daur ulang dalam infrastruktur jalan akan menjadi standar baru di Northern Territory, mendorong investasi fasilitas daur ulang dan pengurangan limbah ban secara signifikan.

Pertanyaan Terkait

Apa tujuan penelitian yang dilakukan oleh Charles Darwin University?

Tujuan penelitian adalah untuk menguji aspal dan bitumen yang dimodifikasi dengan ban bekas dan plastik daur ulang untuk menciptakan jalan yang lebih tahan lama.

Mengapa ban bekas dan plastik didaur ulang untuk pembuatan jalan?

Ban bekas dan plastik didaur ulang untuk mengurangi limbah dan menciptakan bahan yang lebih kuat dan lebih murah untuk jalan di daerah dengan iklim ekstrem.

Apa tantangan iklim yang dihadapi jalan di Australia Utara?

Jalan di Australia Utara menghadapi tantangan seperti suhu ekstrem dan paparan UV yang dapat merusak aspal.

Siapa Ramin Shahbazi dan perannya dalam penelitian ini?

Ramin Shahbazi adalah kandidat Ph.D. di CDU yang memimpin penelitian ini dan fokus pada pengembangan bahan untuk jalan yang tahan lama.

Bagaimana proyek ini berkontribusi pada ekonomi sirkular?

Proyek ini berkontribusi pada ekonomi sirkular dengan mengurangi limbah dan mendorong investasi dalam fasilitas daur ulang.