Genteng dan Bata Ramah Lingkungan dari Limbah Abu Batu Bara dan Kaca di Australia
Courtesy of InterestingEngineering

Genteng dan Bata Ramah Lingkungan dari Limbah Abu Batu Bara dan Kaca di Australia

Mengubah limbah abu batu bara dan limbah kaca menjadi produk genteng dan batu bata tahan api yang ramah lingkungan untuk mengurangi limbah di tempat pembuangan dan menurunkan emisi karbon dalam industri konstruksi.

28 Okt 2025, 02.20 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Genteng atap dari limbah coal ash dan kaca menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan material konvensional.
  • Penggunaan material daur ulang dapat mengurangi emisi CO₂ secara signifikan dalam industri konstruksi.
  • Proyek ini merupakan contoh kolaborasi antara akademisi dan industri untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Melbourne, Australia - Di Australia, terdapat masalah besar dengan limbah abu batu bara dan kaca yang banyak berakhir di tempat pembuangan. Untuk mengatasi masalah ini, RMIT University dan Bristile Roofing bekerja sama menguji produksi genteng beton dari limbah tersebut. Dengan mengganti sebagian semen dan pasir dengan abu dan kaca daur ulang, mereka berhasil membuat genteng yang lebih ringan dan tahan api.
Genteng hasil uji coba ini sudah memenuhi standar kekuatan dan ketahanan yang berlaku di Australia. Selain itu, penggunaan limbah ini mengurangi penggunaan bahan baru hingga 20%, sekaligus menurunkan emisi karbon dari proses produksi genteng hingga 13%. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi jejak karbon industri konstruksi di negara tersebut.
Selain genteng, tim juga mengadaptasi campuran beton tersebut untuk membuat bata ramah lingkungan. Bata ini menggunakan hingga 35% bahan limbah dan terbukti lebih baik dalam hal isolasi panas sebesar 30% dibanding bata biasa. Bata ini juga memenuhi standar untuk penggunaan beban, sehingga dapat dipakai dalam konstruksi bangunan.
Proyek ini merupakan bagian dari ARC Industrial Transformation Research Hub for TREMS yang menggabungkan keahlian ilmuwan, industri, dan pemerintah. Mereka berkomitmen mengembangkan penggunaan limbah industrial dalam material konstruksi berharga. Saat ini, genteng sedang diuji coba di lingkungan nyata untuk memastikan performa di lapangan.
Kesuksesan uji coba ini membuka peluang untuk skala produksi lebih besar di masa depan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi sampah dan polusi, tetapi juga memberikan solusi bangunan yang lebih tahan api dan ramah lingkungan untuk iklim Australia yang panas dan rawan kebakaran.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/rmit-coal-ash-glass-waste-roof-tiles

Analisis Ahli

Dr Chamila Gunasekara
"Mengganti material virgin dengan limbah tidak hanya mengurangi landfill tetapi juga meningkatkan performa produk, terutama ketahanan api genteng di iklim Australia."
Dr Yulin Patrisia
"Walaupun abu pond memiliki reaktivitas rendah akibat penyimpanan lama, karakteristik ini justru mendukung stabilitas dimensi dan kekuatan jangka panjang pada produk beton."

Analisis Kami

"Pemanfaatan limbah abu batu bara dan kaca sebagai bahan baku bangunan adalah langkah strategis yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menghasilkan produk dengan kualitas yang tidak kalah dari bahan konvensional. Ini adalah contoh inovasi yang menggabungkan keberlanjutan dengan kebutuhan praktis konstruksi yang bisa menjadi model untuk negara lain dengan masalah serupa."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, produksi material bangunan berbasis limbah seperti genteng dan bata ini akan meningkat secara komersial, membantu mengurangi limbah industri dan mengurangi jejak karbon sektor konstruksi di Australia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan RMIT University dan Bristile Roofing dengan limbah coal ash dan kaca?
A
RMIT University dan Bristile Roofing melakukan percobaan besar-besaran untuk mengubah limbah coal ash dan kaca menjadi genteng atap yang lebih ringan dan tahan api.
Q
Apa manfaat lingkungan dari genteng atap yang dibuat dari limbah ini?
A
Genteng atap yang dibuat dari limbah ini memiliki manfaat lingkungan seperti mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan dan mengurangi emisi CO₂.
Q
Berapa persen pengurangan emisi CO₂ yang dihasilkan dibandingkan dengan genteng standar?
A
Percobaan tersebut menunjukkan pengurangan emisi CO₂ sebesar 13 persen dibandingkan dengan genteng standar.
Q
Apa yang ditemukan mengenai stabilitas dimensi dan daya tahan dari campuran genteng ini?
A
Ditemukan bahwa campuran genteng ini memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik dan pengurangan retak penyusutan.
Q
Apa yang dilakukan proyek ini untuk memanfaatkan limbah industri?
A
Proyek ini bertujuan untuk mengubah limbah industri menjadi material bernilai tinggi dan meningkatkan performa bangunan.