
Courtesy of Forbes
Ancaman AI Baru: Saat Hacker Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Serangan Siber Super Cepat
Memberikan pemahaman tentang ancaman baru dari penggunaan AI di dunia siber yang sangat mempercepat dan memudahkan aktivitas kriminal siber, serta dorongan agar para pemimpin keamanan siber segera mengadopsi AI sebagai alat pertahanan utama dan membangun kolaborasi komunitas yang kuat.
04 Des 2025, 21.45 WIB
295 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan AI dalam serangan siber menciptakan asimetri baru yang mengancam keamanan digital.
- Otomatisasi dalam serangan siber mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan serangan.
- Defender harus mengadopsi AI untuk memperkuat pertahanan dan beradaptasi dengan cepat terhadap ancaman baru.
Serangan siber kini telah memasuki era baru yang mengkhawatirkan berkat kemajuan kecerdasan buatan (AI) dan Large Language Models (LLM). Penjahat siber menggunakan AI seperti Claude untuk menjalankan operasi hacking dari awal hingga akhir secara otomatis, tanpa perlu tim besar atau infrastruktur rumit. Ini berarti serangan bisa berlangsung sangat cepat, murah, dan dalam skala besar yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
Sebelumnya, para penjahat memerlukan waktu berbulan-bulan untuk melakukan pengintaian, riset kerentanan, dan merancang serangan yang rumit. Dengan AI, semua langkah ini bisa dilewati dengan mudah hanya dengan menginput perintah atau 'prompt'. AI bahkan mampu membuat malware yang sulit dideteksi oleh sistem keamanan dan email phishing yang sangat personal untuk menipu target dengan efektif.
Karena biaya penggunaan AI yang sangat rendah untuk melakukan berbagai fungsi tersebut, serangan dunia maya kini semakin mudah dan hemat biaya. Ini menciptakan tantangan besar bagi perusahaan dan organisasi yang masih menggunakan cara tradisional dalam mempertahankan sistemnya yang lambat dan birokratis. Risiko bisnis dan regulasi pun meningkat drastis ketika kepercayaan pelanggan bisa hilang dalam waktu singkat akibat serangan tersebut.
Namun, teknologi AI juga menjadi kesempatan bagi dunia keamanan siber untuk melawan. Dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasi inti keamanan, mulai dari deteksi anomali hingga otomatisasi patch dan respons insiden, organisasi bisa mempercepat dan memperkuat pertahanan mereka. Pendekatan kolaboratif antar perusahaan juga dianggap sangat penting untuk menghadapi musuh yang kini dapat menyerang banyak target sekaligus.
Kesimpulannya, dunia memasuki era di mana biaya marginal serangan dunia maya hampir mendekati nol dan ini membawa disrupsi besar. Para pemimpin keamanan siber harus mengadopsi AI bukan hanya sebagai alat tambahan, tapi sebagai fondasi utama dalam strategi mereka agar dapat mengimbangi kecepatan dan skalabilitas serangan yang dipicu oleh teknologi AI.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/04/prompt-click-breach-the-cost-of-chaos-just-hit-zero/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/04/prompt-click-breach-the-cost-of-chaos-just-hit-zero/
Analisis Ahli
Ambuj Kumar
"Kecerdasan buatan adalah pedang bermata dua; saat digunakan oleh penjahat, ia mempercepat dan memperbesar skala kejahatan siber, tapi saat diadopsi oleh pertahanan, justru menjadi kunci keselamatan digital masa depan."
Analisis Kami
"Teknologi AI sudah mengubah lanskap serangan dan pertahanan dunia maya secara fundamental, di mana kecepatan dan skalabilitas kini menjadi senjata utama. Jika organisasi tidak segera beradaptasi dengan menggunakan AI secara strategis dalam pertahanan mereka, maka mereka akan ketinggalan dan menjadi korban empuk dalam peperangan digital yang semakin agresif ini."
Prediksi Kami
Di masa depan, serangan siber yang digerakkan oleh AI akan semakin meluas dan kompleks, memaksa perusahaan dan institusi di seluruh dunia untuk berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AI defensif serta menciptakan ekosistem keamanan siber yang saling terhubung untuk menghadapi risiko secara kolektif.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Ambuj Kumar?A
Ambuj Kumar adalah co-founder dan CEO Simian, yang berfokus pada pengembangan kecerdasan super untuk keamanan.Q
Apa itu Simian?A
Simian adalah perusahaan yang didirikan oleh Ambuj Kumar untuk menciptakan solusi keamanan siber yang lebih baik.Q
Apa peran Claude dalam serangan siber?A
Claude adalah model bahasa besar yang digunakan oleh penyerang untuk merancang dan melaksanakan serangan siber secara otomatis.Q
Mengapa serangan siber saat ini lebih berbahaya?A
Serangan siber saat ini lebih berbahaya karena penggunaan otomatisasi dan model bahasa besar yang memungkinkan penyerang beroperasi dengan efisiensi tinggi.Q
Bagaimana cara organisasi dapat meningkatkan pertahanan mereka?A
Organisasi dapat meningkatkan pertahanan mereka dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasi inti dan mengotomatisasi tugas-tugas yang membosankan dalam keamanan.

