
Courtesy of Forbes
Cara Menggabungkan Kecerdasan Buatan dan Manusia Untuk Amankan Perusahaan
Memberikan panduan bagi pemimpin keamanan siber dalam mengintegrasikan AI secara efektif dengan manusia untuk meningkatkan keamanan secara menyeluruh tanpa mengorbankan kualitas, akurasi, dan kepercayaan di lingkungan perusahaan.
21 Nov 2025, 23.45 WIB
280 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI harus digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam keamanan, bukan menggantikan mereka.
- Keberhasilan manajemen risiko rantai pasokan bergantung pada hubungan dan kolaborasi yang kuat dengan pemasok.
- Pelatihan dan kesadaran keamanan harus bersifat adaptif untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.
New York, Amerika Serikat - Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak aspek dalam dunia keamanan siber, memungkinkan tim analisis menemukan ancaman dengan lebih cepat dan mengurangi kesalahan positif yang mengganggu. Namun, kecepatan yang dihasilkan AI tidak menjamin keputusan yang lebih cerdas, karena peran manusia masih sangat penting dalam proses tersebut. Artikel ini menekankan pentingnya penggabungan AI dengan pengawasan dan pengalaman manusia untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menjaga keamanan perusahaan.
Salah satu prinsip penting yang harus diterapkan adalah desain 'human-in-the-loop' dimana AI membantu mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan memberikan insight, namun hasilnya tetap harus dikaji dan diputuskan oleh manusia. Ini menjadikan pekerjaan keamanan siber lebih efisien tanpa kehilangan kualitas dan akurasi yang kritis dalam pengambilan keputusan.
Serangan siber yang paling berhasil adalah yang memanfaatkan kelemahan manusia seperti phishing atau rekayasa sosial. Oleh karenanya, pelatihan keamanan harus dilakukan secara terus-menerus dan adaptif, dengan dukungan AI yang mampu memberikan materi pelatihan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan individu. Ini membantu karyawan lebih siap dan waspada dalam menghadapi ancaman sehari-hari.
Risiko pada rantai pasok perusahaan juga menjadi perhatian utama karena banyak pelanggaran keamanan terjadi akibat pihak ketiga. Penggunaan analitik berbasis AI membantu mengidentifikasi potensi risiko dengan cepat, tetapi perbaikan nyata hanya terjadi jika perusahaan secara aktif berkolaborasi dan mengelola hubungan dengan pemasok mereka secara konsisten dan transparan.
Akhirnya, artikel ini menegaskan bahwa keberhasilan teknologi AI dalam keamanan siber bukan hanya soal otomasi, tetapi tentang sinergi dengan insan manusia dan tata kelola AI yang baik. Perusahaan yang mampu menggabungkan kedua aspek ini akan lebih tangguh menghadapi semakin kompleksnya ancaman siber di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/four-things-security-leaders-cant-forget-as-ai-transforms-cyberdefense/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/four-things-security-leaders-cant-forget-as-ai-transforms-cyberdefense/
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"AI adalah alat yang sangat membantu dalam pertahanan siber, tetapi tanpa pengawasan manusia yang kritis, AI bisa memperparah kesalahan dan meningkatkan risiko keamanan."
Graham Cluley
"Teknologi AI dalam keamanan memberikan kecepatan dan efisiensi, namun manusia tetap menjadi garis pertahanan terakhir yang menentukan keberhasilan."
Mikko Hyppönen
"Kesadaran dan pelatihan berkelanjutan kepada karyawan sangat penting, AI hanya dapat membantu jika didukung oleh pengguna yang terdidik dan waspada."
Analisis Kami
"Penggabungan AI dengan pendekatan manusia dalam keamanan siber adalah kunci untuk menghadapi kompleksitas ancaman yang terus berkembang, dan tanpa pengawasan manusia, AI justru bisa menjadi sumber risiko baru. Penguatan pelatihan dan pengawasan berkelanjutan harus menjadi fokus utama tiap organisasi agar AI benar-benar memberdayakan, bukan menggantikan kecerdasan manusia."
Prediksi Kami
Di masa depan, keberhasilan keamanan siber akan sangat bergantung pada kolaborasi harmonis antara teknologi AI canggih dan keahlian manusia yang terus diasah serta dikelola dengan kebijakan tata kelola yang ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa peran AI dalam keamanan siber menurut artikel ini?A
AI berperan dalam meningkatkan efisiensi dan membantu mendeteksi ancaman secara lebih cepat, tetapi tidak dapat menggantikan pengalaman manusia dalam pengambilan keputusan.Q
Mengapa pelatihan kesadaran keamanan harus bersifat dinamis dan berkelanjutan?A
Pelatihan kesadaran keamanan harus dinamis agar dapat beradaptasi dengan ancaman yang selalu berubah dan untuk memberikan pembelajaran yang relevan kepada karyawan.Q
Apa dampak dari kegagalan algoritma AI dalam konteks keamanan siber?A
Kegagalan algoritma AI dapat merusak kredibilitas, menciptakan skeptisisme dan mengurangi kepercayaan terhadap infrastruktur keamanan.Q
Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kolaborasi dengan pemasok dalam manajemen risiko rantai pasokan?A
Perusahaan dapat meningkatkan kolaborasi dengan pemasok melalui keterlibatan langsung dalam upaya remediasi dan komunikasi yang transparan.Q
Apa yang harus diprioritaskan oleh pemimpin keamanan siber untuk memastikan keberhasilan integrasi AI?A
Pemimpin keamanan siber harus memprioritaskan investasi dalam pemberdayaan modal manusia dan membangun hubungan yang transparan dan kolaboratif dengan vendor.


