Bagaimana AI Agentik Mengubah Cara Tim Keamanan Siber Bekerja
Courtesy of Forbes

Bagaimana AI Agentik Mengubah Cara Tim Keamanan Siber Bekerja

Mengajak organisasi keamanan siber untuk bertransformasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan agenik yang dapat mengotomatisasi dan mengelola tugas berulang, sehingga ahli manusia dapat fokus pada strategi dan pengurangan risiko nyata.

03 Des 2025, 18.45 WIB
186 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Transformasi dalam keamanan siber diperlukan untuk mengadopsi AI agentik dan mengurangi beban kerja manual.
  • Pentingnya pengawasan manusia dalam sistem otomatisasi untuk menjaga keamanan dan akurasi.
  • Peralihan dari metode reaktif ke proaktif akan memungkinkan tim keamanan untuk fokus pada perlindungan dan inovasi.
tidak disebutkan - Monica Landen adalah Chief Information Security Officer yang telah lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia keamanan siber. Dia menyadari bahwa meskipun banyak vendor menawarkan solusi revolusioner, kenyataannya tim keamanan sibuk dengan tugas manual yang melelahkan dan sulit mengikuti kecepatan perkembangan teknologi, terutama dalam transformasi cloud.
Menurut Monica, perbedaan kecepatan antara tim keamanan dan tim engineering atau penyerang semakin besar karena tim teknik menggunakan otomatisasi dan adaptasi, sedangkan tim keamanan masih terbeban dengan peringatan dan proses manual yang memakan waktu. Ini jelas membutuhkan perubahan mendasar dalam cara kerja tim keamanan siber.
Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan agentic AI, yaitu agen digital pintar yang bukan hanya chatbot biasa, tapi bisa menjalankan alur kerja rumit, berkomunikasi antar sistem, dan membantu manusia mengelola kerentanan dan tugas keamanan lainnya secara otomatis dan terorganisir.
Dalam proses manajemen kerentanan contohnya, AI bisa mengidentifikasi kerentanan, menghubungi pemilik sistem, memprioritaskan risiko, memantau progres perbaikan, dan membuat laporan manajemen secara otomatis, sementara manusia bertugas melakukan validasi dan pengawasan akhir.
Namun, Monica juga menekankan pentingnya keamanan dan tata kelola dalam penggunaan agentic AI, termasuk membatasi akses, memberikan kontrol yang jelas, dan memastikan setiap tindakan penting selalu berada di bawah verifikasi manusia agar risiko penyalahgunaan atau kompromi dapat diminimalkan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/03/ai-is-changing-cybersecurity-but-not-in-the-way-you-think/

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Automasi dengan AI harus selalu menyertakan human-in-the-loop untuk menjaga akurasi dan mencegah kesalahan berbahaya, serta memperkuat struktur keamanan data dan proses."
Katie Moussouris
"Mengintegrasikan agentic AI dalam keamanan siber memberikan peluang besar untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia, tetapi fokus pada transparansi dan kontrol tetap harus jadi prioritas utama."

Analisis Kami

"Transformasi ini menandai perubahan paradigmatik dalam keamanan siber yang memerlukan adaptasi budaya dan keahlian baru, bukan sekedar alat baru. Organisasi yang gagal beradaptasi mungkin akan terus tertinggal dalam melindungi aset kritis mereka di tengah berkembangnya ancaman yang semakin canggih."

Prediksi Kami

Ke depannya, organisasi yang mampu mengintegrasikan dan mengelola agentic AI dengan baik akan lebih cepat merespons ancaman, meningkatkan efisiensi keamanan, dan mengurangi risiko nyata secara signifikan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan AI agentik dalam konteks keamanan siber?
A
AI agentik merujuk pada agen digital cerdas yang mampu melakukan alur kerja kompleks di bawah pengawasan manusia.
Q
Mengapa tim keamanan siber perlu beralih dari metode reaktif ke orkestra?
A
Tim keamanan siber perlu beralih untuk mengurangi beban kerja manual dan fokus pada strategi serta pemecahan masalah yang lebih kreatif.
Q
Apa peran analisis manusia dalam sistem otomatisasi yang dijelaskan?
A
Analisis manusia berfungsi untuk memvalidasi keputusan, menetapkan prioritas, dan memastikan akurasi output dari agen AI.
Q
Apa dampak dari agen AI yang terkompromi dalam sistem keamanan?
A
Jika agen AI terkompromi, dampaknya dapat mencakup akses tidak sah dan keputusan yang dapat membahayakan keamanan sistem.
Q
Mengapa skeptisisme terhadap sistem otomatisasi tetap penting dalam keamanan siber?
A
Skeptisisme penting untuk memastikan bahwa sistem otomatisasi dapat dijelaskan, diaudit, dan dipercaya, menghindari otomatisasi buta yang berbahaya.