
Courtesy of Forbes
Teknik Legal Clearance: Cara Pintar Meminta AI Waspadai Risiko Hukum
Memberikan teknik prompt engineering berupa 'Legal Clearance prompt' yang dapat digunakan untuk memerintahkan AI agar memperhatikan potensi risiko hukum dalam jawaban yang dihasilkannya, sehingga pengguna bisa lebih waspada dan tidak terjebak dalam masalah hukum yang tidak disadari saat menggunakan AI.
03 Des 2025, 15.15 WIB
264 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Selalu pertimbangkan implikasi hukum sebelum mengikuti saran dari AI.
- Gunakan teknik prompt khusus untuk mendapatkan informasi hukum dari AI.
- Konsultasikan dengan pengacara untuk nasihat hukum yang lebih terpercaya.
global, tidak spesifik - Dalam era kecerdasan buatan generatif dan model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT dan GPT-5, banyak pengguna mengandalkan AI untuk menjawab berbagai pertanyaan sehari-hari. Namun, sering kali jawaban AI tidak menyertakan peringatan terkait risiko hukum yang mungkin tersembunyi. Misalnya, mendapatkan instruksi terbang drone dari AI tanpa menyadari aturan hukum setempat yang membatasi operasionalnya bisa berujung pada masalah hukum.
Untuk mengatasi hal ini, telah dikembangkan metode khusus dalam teknik prompt engineering yang disebut 'Legal Clearance prompt'. Teknik ini mengarahkan AI agar mempertimbangkan dampak hukum dari setiap jawaban yang diberikannya. Dengan memasukkan prompt ini di awal percakapan atau sebagai instruksi khusus, AI dapat memberikan peringatan dan informasi penting tentang potensi risiko hukum yang mungkin tidak disadari pengguna.
Namun, perlu diingat bahwa AI bukanlah pengganti pengacara nyata. Seringkali AI bisa saja menghasilkan informasi hukum yang kurang tepat atau bahkan keliru. Oleh karena itu, pengguna dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan profesional hukum manusia kalau masalahnya sudah berpotensi berbahaya secara hukum. Penggunaan prompt ini harus dilihat sebagai alat bantu tambahan, bukan solusi tunggal.
Penelitian yang mendasari pengembangan prompt ini dilakukan oleh para ahli di bidang web semantik dan AI, serta mengusulkan pemanfaatan knowledge graphs untuk membantu AI memahami aspek legal secara lebih mendalam di masa mendatang. Ini menunjukkan arah pengembangan teknologi AI yang semakin matang dan bertanggung jawab secara hukum.
Singkatnya, Legal Clearance prompt adalah strategi praktis yang bisa membantu pengguna AI menjadi lebih sadar dan hati-hati terhadap potensi implikasi hukum dalam jawaban AI, menghindarkan mereka dari masalah yang tidak diinginkan, dan membantu memaksimalkan manfaat AI secara lebih aman dan efektif.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lanceeliot/2025/12/03/prompt-engineering-urges-legal-clearance-prompting-as-a-vital-technique-to-protect-from-getting-jammed-up-by-ai-unlawful-responses/
[1] https://www.forbes.com/sites/lanceeliot/2025/12/03/prompt-engineering-urges-legal-clearance-prompting-as-a-vital-technique-to-protect-from-getting-jammed-up-by-ai-unlawful-responses/
Analisis Ahli
George Hannah
"Penelitian kami menunjukkan bahwa memberikan arahan eksplisit kepada LLM untuk mempertimbangkan aspek hukum dapat meningkatkan kualitas dan kewaspadaan informasi yang diberikan oleh AI."
Rita T. Sousa
"Pemanfaatan knowledge graphs dapat menjadi solusi jangka panjang yang memungkinkan AI memahami dan mengaitkan konteks hukum secara lebih akurat."
Analisis Kami
"Pendekatan prompt engineering seperti Legal Clearance sangat penting dan bisa menjadi jembatan praktis sementara sebelum AI benar-benar mampu melakukan penalaran hukum yang kompleks. Namun, pengguna tetap harus berhati-hati dan tidak bergantung sepenuhnya pada AI untuk masalah legal, karena risiko kesalahan dan ketidaklengkapan informasi masih tinggi."
Prediksi Kami
Ke depan, fitur yang memungkinkan AI secara otomatis mengidentifikasi dan memperingatkan risiko hukum akan semakin dikembangkan dan diintegrasikan di dalam LLM, mungkin melalui kolaborasi dengan knowledge graphs, sehingga menjadi alat yang lebih andal dalam konteks legal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu teknik prompt dalam konteks AI?A
Teknik prompt adalah cara untuk membimbing AI dalam memberikan respon yang tepat berdasarkan pertanyaan yang diajukan.Q
Mengapa penting untuk mempertimbangkan implikasi hukum saat menggunakan AI?A
Pertimbangan implikasi hukum penting karena banyak jawaban AI dapat mengandung risiko hukum yang tidak disadari oleh pengguna.Q
Apa contoh dari pertanyaan yang dapat diajukan kepada AI terkait hukum?A
Contoh pertanyaan adalah 'Bagaimana cara membangun rumah pohon?' yang dapat memiliki implikasi hukum terkait perizinan.Q
Apa yang dimaksud dengan 'Legal Clearance' prompt?A
'Legal Clearance' prompt adalah strategi untuk meminta AI mempertimbangkan aspek hukum dalam jawabannya.Q
Mengapa sebaiknya berkonsultasi dengan pengacara daripada hanya mengandalkan AI?A
Berkonsultasi dengan pengacara lebih aman karena mereka memiliki pengetahuan hukum yang lebih mendalam dan dapat memberikan nasihat yang tepat.




