BMKG Waspadai Cuaca Ekstrem dan Siklon Tropis Saat Libur Natal-Tahun Baru
Courtesy of CNBCIndonesia

BMKG Waspadai Cuaca Ekstrem dan Siklon Tropis Saat Libur Natal-Tahun Baru

Memberikan peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi menjelang libur Natal dan Tahun Baru agar seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan tindakan antisipasi serta menjaga keselamatan masyarakat.

03 Des 2025, 10.35 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang bisa mempengaruhi mobilitas selama libur Nataru.
  • Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hanya dapat dilakukan dalam status siaga darurat untuk mengurangi dampak hujan ekstrem.
  • Pentingnya peringatan dini dan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana yang dapat muncul kapan saja.
Indonesia - Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, BMKG mengeluarkan peringatan penting tentang cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Hujan deras, angin kencang, dan fenomena alam lain diprediksi meningkat tajam akibat pengaruh beberapa fenomena atmosfer serta munculnya bibit siklon tropis di wilayah selatan Indonesia.
Beberapa daerah yang harus ekstra waspada di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang menjadi wilayah paling rawan hujan ekstrem serta angin kencang. Selain itu, daerah pesisir Jakarta, Banten, dan sebagian Pantura juga mengalami potensi banjir rob akibat fenomena bulan purnama dan perigee pada pertengahan Desember.
BMKG dan BNPB sudah mengaktifkan Operasi Modifikasi Cuaca di tiga bandara utama untuk mengurangi risiko cuaca buruk yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran. Namun, operasi ini hanya bisa dilakukan apabila pemerintah daerah sudah menetapkan status siaga darurat karena biaya dan risiko yang tinggi.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan aktif berkonsultasi dengan BMKG dan segera mengadakan rapat koordinasi serta memperkuat sistem tanggap darurat. Sebab potensi bencana bisa terjadi dengan cepat dan di lokasi yang berbeda-beda, sebagaimana yang sudah pernah terjadi di Aceh dan beberapa daerah lain.
Kepala BMKG menekankan pentingnya peringatan dini yang disusul dengan tindakan nyata dari seluruh pemangku kepentingan agar dapat meminimalisir dampak buruk dan mengarah pada nol korban jiwa akibat bencana cuaca ekstrem selama libur akhir tahun.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251203094457-37-690583/peringatan-bmkg-soal-kondisi-cuaca-sekitar-natal-dan-tahun-baru

Analisis Ahli

Teuku Faisal Fathani
"Perlu ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk menetapkan status siaga darurat agar operasi modifikasi cuaca dapat dilakukan secara optimal dan risiko operational dapat diminimalkan."
Mendagri
"Bencana yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia harus menjadi peringatan agar sistem tanggap darurat diperkuat, dan kesiapan menghadapi bencana di masa depan lebih ditingkatkan."

Analisis Kami

"Urgensi meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem sangat tinggi mengingat fenomena atmosfer yang berpotensi memperparah kondisi. Langkah seperti Operasi Modifikasi Cuaca memang membantu, namun butuh koordinasi lebih intensif antar seluruh pihak demi menjamin keselamatan rakyat dan mengurangi dampak bencana."

Prediksi Kami

Cuaca ekstrem yang meningkat selama musim libur akhir tahun dapat memicu banjir besar, gangguan transportasi, dan kerusakan infrastruktur yang jika tidak diantisipasi dengan baik dapat meningkatkan jumlah korban dan kerugian material.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diprediksi oleh BMKG menjelang libur Nataru?
A
BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem, termasuk hujan ekstrem, angin kencang, dan potensi siklon tropis.
Q
Wilayah mana yang menjadi fokus peringatan cuaca ekstrem?
A
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi wilayah fokus peringatan cuaca ekstrem.
Q
Apa tujuan dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)?
A
Tujuan OMC adalah untuk menurunkan curah hujan di wilayah padat atau rawan bencana dengan metode penyemaian.
Q
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh hujan ekstrem?
A
Dampak dari hujan ekstrem termasuk banjir, kerusakan infrastruktur, dan gangguan pada mobilitas.
Q
Bagaimana kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana?
A
Pemerintah daerah diharapkan berkonsultasi dengan BMKG dan menggelar rapat koordinasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan.