
Courtesy of Forbes
Belajar Dari Olahraga: Cara Mengelola Talenta Perusahaan Secara Objektif dan Adil
Mengajak organisasi untuk mengadopsi metode pengelolaan talenta yang lebih objektif, terukur, dan struktural seperti di dunia olahraga profesional agar dapat meningkatkan kinerja tim, mengurangi bias, dan mempertahankan karyawan berkualitas.
02 Des 2025, 23.45 WIB
303 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Menggunakan metrik yang jelas untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
- Mengembangkan sistem promosi berbasis merit untuk mempersiapkan karyawan untuk tingkat berikutnya.
- Memprioritaskan kecocokan budaya untuk menjaga kesehatan tim dan organisasi.
Kimberly Williams, CEO dari Absorb Software, membagikan pandangannya tentang bagaimana tim olahraga profesional lebih unggul dalam mengelola talenta dibandingkan sebagian besar perusahaan. Ia menyoroti pentingnya menggunakan metrik yang jelas dan objektif untuk menilai kinerja, yang berbeda jauh dengan pendekatan bisnis yang sering kali didasarkan pada insting dan hubungan personal.
Konsep utama yang diadopsi dari baseball adalah WAR (wins above replacement), yaitu metrik yang mengukur kontribusi seorang pemain secara keseluruhan dan objektif. Williams mengusulkan agar perusahaan menciptakan metrik serupa yang sesuai dengan masing-masing peran, seperti mengukur tingkat konversi sales atau skor kepuasan pelanggan untuk memberikan penilaian yang adil dan terbuka.
Selain metrik, penting juga memiliki sistem pengembangan karir yang jelas dan bertahap seperti sistem liga minor di olahraga. Metode ini akan memastikan promosi diberikan setelah karyawan benar-benar siap dan terbukti memiliki kemampuan, menghindari risiko promosi yang tergesa-gesa yang bisa merugikan individu maupun tim.
Dalam hal kompensasi, Williams menyarankan agar penghargaan dan gaji dikaitkan langsung dengan hasil kerja yang diukur melalui metrik. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi dan kepercayaan, tapi juga mengurangi kebingungan yang disebabkan oleh sistem penghargaan yang subjektif dan tradisional.
Akhirnya, budaya dan dinamika tim tetap menjadi faktor penting. Seperti olahraga profesional yang menjaga keharmonisan tim dengan aturan dan evaluasi terus-menerus, perusahaan pun harus melakukan wawancara rutin untuk memahami perasaan dan motivasi karyawan demi membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/02/what-the-major-leagues-can-teach-businesses-about-building-a-performance-first-culture/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/02/what-the-major-leagues-can-teach-businesses-about-building-a-performance-first-culture/
Analisis Ahli
Kim Scott (Penulis Radical Candor)
"Pendekatan terukur dalam mengelola karyawan dapat meningkatkan transparansi dan komunikasi, tetapi harus diimbangi dengan empati dan hubungan interpersonal yang baik."
Laszlo Bock (Mantan SVP People Operations di Google)
"Penggunaan data dan metrik objektif dalam manajemen talenta penting untuk menghilangkan bias dan mengoptimalkan potensi karyawan."
Analisis Kami
"Menggunakan model dari dunia olahraga adalah pendekatan brilian untuk menghilangkan subjektivitas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Namun, penerapannya harus disesuaikan dengan konteks bisnis karena tidak semua aspek karyawan dapat diukur dan dikuantifikasi secara sederhana."
Prediksi Kami
Di masa depan, perusahaan yang mengadopsi sistem pengelolaan talenta berbasis metrik dan perkembangan terstruktur akan lebih sukses dalam mempertahankan karyawan, mengurangi bias, dan menciptakan budaya kerja yang produktif serta inklusif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membedakan tim berkinerja tinggi dari yang lain?A
Tim berkinerja tinggi memiliki pendekatan yang terukur dan berbasis data dalam manajemen bakat.Q
Mengapa pengelolaan bakat dalam olahraga lebih baik dibandingkan dengan bisnis?A
Pengelolaan bakat dalam olahraga lebih baik karena keputusan didasarkan pada metrik yang jelas dan objektif.Q
Apa itu metrik 'wins above replacement' (WAR)?A
'Wins above replacement' (WAR) adalah metrik yang mengukur kontribusi keseluruhan pemain terhadap tim.Q
Bagaimana cara mengurangi bias dalam promosi dan kompensasi?A
Mengurangi bias dapat dilakukan dengan mendefinisikan metrik kinerja yang jelas dan terukur.Q
Apa pentingnya kecocokan budaya dalam sebuah tim?A
Kecocokan budaya sangat penting karena dapat mempengaruhi dinamika tim dan kesehatan organisasi.


