
Courtesy of Forbes
Menang di Era Modernisasi IT dengan Menggabungkan Talenta Lama dan Baru
Artikel ini bertujuan menekankan pentingnya mengintegrasikan talenta berpengalaman dengan talenta baru dalam teknologi warisan dan AI untuk memenangkan persaingan pasar dengan mengatasi kekurangan keterampilan kritis yang ada di perusahaan.
20 Nov 2025, 22.30 WIB
152 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mengintegrasikan keahlian legacy dan teknologi baru sangat penting untuk keberhasilan perusahaan.
- Perusahaan yang berinvestasi dalam pengalaman pengembang dapat melihat peningkatan signifikan dalam kecepatan dan kualitas pengembangan.
- Budaya eksperimen yang didorong oleh pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang aman untuk inovasi dan pembelajaran.
Banyak perusahaan kini menghadapi tantangan besar terkait kekurangan keterampilan di bidang teknologi informasi dan kecerdasan buatan. Para ahli utama dalam teknologi lama seperti mainframe mulai pensiun, sementara tenaga kerja muda belum cukup banyak yang menguasai teknologi tersebut. Jika masalah ini tidak segera diatasi, hal ini dapat menyebabkan kerugian produktivitas dan nilai hingga 5,5 triliun dolar secara global pada tahun 2026.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, penting bagi perusahaan untuk tidak hanya fokus pada adopsi teknologi baru seperti AI dan aplikasi cloud-native, tapi juga menjembatani pengetahuan dari tenaga kerja berpengalaman ke yang lebih muda. Cara terbaik adalah dengan menciptakan kolaborasi terstruktur antara para veteran dan talenta baru, melalui cara seperti hackathon, workshop, dan lingkungan sand-box yang aman untuk bereksperimen.
Selain itu, keterampilan yang bersifat lunak dan dapat dialihkan menjadi sangat berharga, sehingga perusahaan sebaiknya melihat latar belakang dan pengalaman kerja yang beragam saat merekrut dan menempatkan staf baru. Menghargai pengembangan keterampilan dengan insentif nyata seperti waktu belajar yang terstruktur, pengakuan yang berarti, dan hadiah atas pencapaian pengembangan keterampilan dapat membangun budaya perusahaan yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.
Penggunaan AI harus difokuskan pada peningkatan dan pemberdayaan kemampuan manusia di dalam perusahaan, bukan sebagai pengganti tenaga kerja. Dengan melibatkan AI secara tepat, para pekerja dapat membuka akses ke pengetahuan institusional dan mempercepat proses pembelajaran serta pengambilan keputusan, sehingga menghasilkan inovasi dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis.
Pemimpin perusahaan harus mengubah cara mereka melihat kegagalan dan eksperimen dengan mendorong budaya yang mengutamakan pembelajaran dan kemajuan daripada hanya fokus pada efisiensi dan penghematan biaya. Kepemimpinan yang mendukung keberanian mencoba hal baru akan menyiapkan organisasi untuk sukses di era modernisasi teknologi yang terus berkembang.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/20/how-talent-trumps-tech-in-the-next-generation/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/20/how-talent-trumps-tech-in-the-next-generation/
Analisis Ahli
Milan Shetti
"Menekankan pentingnya kolaborasi generasi dan penggunaan AI sebagai alat pemberdayaan, bukan pengganti manusia."
IDC
"Memperkirakan kerugian global sebesar 5,5 triliun dolar akibat kekurangan keterampilan IT dan AI jika tidak ditangani."
Analisis Kami
"Transformasi digital tidak hanya soal adopsi teknologi baru, tapi lebih pada bagaimana perusahaan mengelola talenta secara strategis agar mampu memelihara pengetahuan legacy sekaligus mengembangkan kemampuan AI. Mereka yang menganggap pengembangan sumber daya manusia sebagai investasi utama akan lebih siap menghadapi tantangan teknologi masa depan."
Prediksi Kami
Jika perusahaan tidak segera mengatasi kesenjangan keterampilan melalui integrasi kolaboratif dan pembelajaran mendalam, mereka akan kehilangan peluang besar dalam produk, pasar, dan daya saing di era modernisasi teknologi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Artikel ini membahas tentang pentingnya modernisasi teknologi perusahaan dan pengembangan keahlian dalam menghadapi kekurangan tenaga kerja di bidang IT dan AI.Q
Mengapa keahlian IT dipandang sebagai isu penting di masa depan?A
Keahlian IT dipandang sebagai isu penting karena lebih dari 90% perusahaan diproyeksikan menghadapi kekurangan keterampilan di bidang IT dan AI, yang dapat mengakibatkan kehilangan produktivitas dan nilai global.Q
Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan?A
Perusahaan dapat menjembatani kesenjangan keterampilan dengan mengkolaborasikan teknolog berpengalaman dengan talenta baru dan menciptakan lingkungan yang aman untuk eksperimen.Q
Bagaimana AI dapat digunakan untuk memperkuat pengetahuan institusional?A
AI dapat digunakan untuk memperkuat pengetahuan institusional dengan mengunlock informasi dan membantu dalam analisis tren atau prediksi, sehingga mempercepat pembelajaran.Q
Apa yang harus dilakukan pemimpin untuk mendorong budaya eksperimen di perusahaan?A
Pemimpin harus mendorong budaya eksperimen dengan merayakan inovasi dan pembelajaran dari kegagalan, menjadikan proses belajar sebagai bagian penting dari budaya perusahaan.
