Mengubah Cara Penganggaran TI: Dari Biaya Jadi Investasi Bernilai di 2026
Courtesy of Forbes

Mengubah Cara Penganggaran TI: Dari Biaya Jadi Investasi Bernilai di 2026

Memperkenalkan pendekatan baru dalam penganggaran dan pengelolaan biaya TI yang berfokus pada penciptaan nilai, kolaborasi antara CFO dan CIO, serta penggunaan metode dinamis dan berkelanjutan agar perusahaan dapat menghadapi tantangan teknologi dan memanfaatkan peluang dengan lebih efektif.

02 Des 2025, 20.30 WIB
294 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Anggaran TI harus dilihat sebagai portofolio investasi yang dinamis dan terukur.
  • Kolaborasi antara CFO dan CIO sangat penting untuk menghubungkan pengeluaran TI dengan hasil bisnis.
  • Perusahaan harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan untuk memaksimalkan nilai dari setiap dolar yang dibelanjakan untuk TI.
tidak disebutkan - Penganggaran teknologi informasi (TI) secara tradisional dilakukan dengan meninjau pengeluaran tahun sebelumnya dan menyesuaikan persentase anggaran. Namun, pada tahun 2026, cara ini dianggap tidak efektif karena teknologi sekarang menjadi pusat pertumbuhan dan keunggulan kompetitif dalam bisnis. Pendekatan lama ini membuat perusahaan rentan terhadap risiko yang lebih tinggi, seperti serangan siber dan perubahan cepat dalam ekspektasi pelanggan.
CFO dan CIO perlu bersama-sama mengubah paradigma penganggaran TI, dari sekedar mengendalikan biaya menjadi mengekstrak nilai. Dengan melihat pengeluaran TI sebagai portofolio investasi yang terdiri atas kegiatan operasional rutin (run), efisiensi dan peningkatan pengalaman pelanggan (grow), serta transformasi bisnis (transform), perusahaan bisa lebih fokus dan adaptif terhadap kebutuhan yang berubah-ubah.
Tantangan baru seperti optimalisasi cloud, keamanan siber yang menjadi prioritas di tingkat dewan, serta adopsi AI dan otomasi dengan skala besar, menuntut anggaran TI yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi terbaru. Selain itu, tekanan regulasi dan kekurangan talenta ahli TI juga menjadi aspek penting yang harus diperhitungkan dalam perencanaan anggaran.
Untuk mengatasi kompleksitas ini, kolaborasi yang erat antara CFO dan CIO sangat diperlukan. CFO berperan untuk memberikan kerangka pengelolaan modal dan risiko, sementara CIO menerjemahkan kebutuhan teknis menjadi hasil yang dapat diukur. Kerjasama ini harus didukung oleh ulasan portofolio yang rutin setiap bulan serta alat ukur yang terpadu agar investasi TI selalu selaras dengan tujuan bisnis.
Akhirnya, perusahaan yang mampu mengelola anggaran TI sebagai portofolio investasi yang dinamis, berfokus pada hasil dan didukung kemitraan strategis seperti MSP dan MSSP, akan menjadi pemenang di era teknologi yang semakin kompleks dan cepat berubah. Sebaliknya, yang terjebak pada penganggaran statis akan menghadapi berbagai masalah mulai dari pemborosan, risiko keamanan, hingga kehilangan kepercayaan pelanggan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/02/it-budget-vs-it-value-why-cfos-and-cios-need-a-new-playbook-for-2026/

Analisis Ahli

Ben Tercha
"Transformasi penganggaran TI dari fokus biaya menjadi portofolio nilai memungkinkan perusahaan menanggapi cepat perubahan teknologi dan risiko yang dinamis."
Gartner
"Metode run, grow, transform adalah kerangka kerja penting dalam memahami dan mengelola alokasi anggaran TI secara efektif."

Analisis Kami

"Pendekatan lama dalam penganggaran TI sudah usang dan berbahaya karena tidak mencerminkan peran strategis teknologi dalam bisnis saat ini. Kolaborasi intens antara CFO dan CIO sangat krusial karena hanya dengan pendekatan terpadu IT dapat dikelola sebagai investasi dinamis yang mendorong pertumbuhan dan ketahanan perusahaan."

Prediksi Kami

Perusahaan yang mengadopsi model pengelolaan anggaran TI berbasis nilai dan portofolio dengan kolaborasi erat antara CIO dan CFO akan lebih kompetitif dan tahan terhadap risiko teknologi, sementara perusahaan yang mempertahankan metode penganggaran tradisional akan menghadapi kehilangan peluang dan kerugian signifikan akibat pemborosan dan serangan siber.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan anggaran TI yang tradisional?
A
Anggaran TI yang tradisional adalah pendekatan yang hanya melihat pengeluaran tahun sebelumnya dan melakukan penyesuaian tanpa mempertimbangkan perubahan dalam teknologi dan kebutuhan bisnis.
Q
Mengapa anggaran TI perlu diperbarui menjelang 2026?
A
Anggaran TI perlu diperbarui menjelang 2026 karena ancaman siber yang meningkat, tuntutan kepatuhan, dan adopsi AI yang cepat, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih dinamis.
Q
Apa tiga kategori utama dalam metode RGT Gartner?
A
Tiga kategori utama dalam metode RGT Gartner adalah Run (operasi dasar), Grow (peningkatan efisiensi dan pengalaman pelanggan), dan Transform (pendanaan produk dan model bisnis baru).
Q
Mengapa keamanan siber kini menjadi perhatian tingkat dewan?
A
Keamanan siber kini menjadi perhatian tingkat dewan karena biaya pelanggaran dan denda regulasi yang tinggi, menjadikannya investasi strategis untuk kepercayaan dan ketahanan.
Q
Apa pentingnya kemitraan antara CFO dan CIO?
A
Kemitraan antara CFO dan CIO penting untuk memastikan alokasi modal yang tepat dan untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan pertumbuhan, efisiensi, atau ketahanan.