Courtesy of Forbes

Peran CIO di Era Digital: Menavigasi Politik dan Pengaruh Teknologi di Organisasi

Artikel ini ingin menunjukkan bahwa kepemimpinan teknologi, khususnya peran CIO, telah berubah menjadi peran politis yang sangat penting dalam organisasi modern. Ini relevan karena teknologi kini menjadi tulang punggung proses bisnis dan pengambilan keputusan, sehingga pemimpin teknologi harus mampu mengelola pengaruh dan politik internal untuk keberhasilan perusahaan.

25 Nov 2025, 22.00 WIB

120 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

CIO harus berfungsi sebagai mediator antara berbagai kepentingan dalam organisasi.
Kepercayaan dan komunikasi yang jelas adalah kunci dalam membangun hubungan yang efektif.
Pengaruh yang dibangun melalui pengetahuan dan narasi dapat mengubah cara teknologi dipandang dalam bisnis.

tidak disebutkan - Teknologi saat ini tidak hanya menjadi alat pendukung dalam organisasi, melainkan telah menjadi pusat di mana pengambilan keputusan strategis berlangsung. CIO kini harus beradaptasi dengan peran baru yang menuntut mereka untuk memahami tidak hanya sisi teknis, tetapi juga dinamika politik dalam perusahaan.

Dalam menghadapi berbagai kepentingan dari unit bisnis yang berbeda, seperti CFO yang menginginkan perencanaan anggaran yang pasti, COO yang fokus pada stabilitas, dan CEO yang menghendaki hasil cepat, CIO berperan sebagai jembatan yang menyatukan semua kepentingan tersebut menjadi sebuah strategi teknologi yang solid dan berkelanjutan.

Selain keahlian teknis, CIO harus mampu membangun narasi yang meyakinkan untuk menunjukkan bahwa pengeluaran teknologi adalah investasi bisnis yang dapat membawa nilai tambah. Pengaruh, kepercayaan, dan kemampuan berkomunikasi menjadi aspek penting yang harus dikembangkan para pemimpin teknologi saat ini.

Teknologi mengendalikan alur informasi dan data dalam organisasi, menjadikan CIO sebagai pengelola utama yang memegang kunci kekuasaan yang dapat menimbulkan friction atau gesekan dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, kemampuan membaca situasi politik organisasi dan bersikap fleksibel dalam menghadapi ambiguitas menjadi kunci keberhasilan seorang CIO.

Tren terkini seperti berkembangnya AI, otomatisasi, dan regulasi yang semakin ketat akan semakin memperumit dinamika politik teknologi. CIO di masa depan harus mampu menjadi penerjemah kompleksitas ini agar dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat dan strategis.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/25/the-politics-of-technology-leadership-how-cios-navigate-power-dynamics-within-the-digital-enterprise/

Analisis Ahli

Satya Nadella

"Pemimpin teknologi harus memahami bisnis secara holistik untuk mengantisipasi perubahan dan menggerakkan inovasi yang tepat sasaran."

Ginni Rometty

"Keberhasilan kepemimpinan teknologi terletak pada kemampuan menghubungkan teknologi dengan nilai bisnis yang nyata, serta membangun kepercayaan di seluruh organisasi."

Analisis Kami

"Dalam era digital yang dinamis ini, CIO harus berkembang dari sekadar ahli teknologi menjadi diplomat internal yang lihai mengelola politik dan pengaruh. Tanpa kemampuan komunikasi strategis dan jaringan yang kuat, CIO berisiko menjadi sekadar 'penjaga sistem' tanpa peran signifikan dalam strategi bisnis."

Prediksi Kami

Kedepannya, peran CIO akan semakin politis dan strategis, dimana kemampuan mempengaruhi dan membangun cerita yang meyakinkan akan lebih menentukan keberhasilan dibanding hanya keahlian teknis belaka.