Apple Tolak Mandat India Pasang Aplikasi Keamanan Bawaan di iPhone
Courtesy of CNBCIndonesia

Apple Tolak Mandat India Pasang Aplikasi Keamanan Bawaan di iPhone

Menginformasikan penolakan Apple terhadap mandat pemerintah India yang mewajibkan penyematan aplikasi keamanan bawaan di iPhone, sekaligus menyorot ketegangan antara keamanan siber dan privasi pengguna dalam konteks regulasi ponsel di India.

02 Des 2025, 19.00 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Apple menolak untuk menyematkan aplikasi keamanan pemerintah India ke dalam iPhone.
  • Sanchar Saathi dirancang untuk meningkatkan keamanan masyarakat dari pencurian dan penipuan online.
  • Terdapat perdebatan besar di kalangan politik mengenai privasi dan pengawasan terkait mandat pemerintah ini.
New Delhi, India - Pemerintah India mengeluarkan perintah yang mewajibkan semua pabrikan ponsel untuk menanamkan aplikasi keamanan buatan pemerintah bernama 'Sanchar Saathi' pada perangkat yang dijual di negara tersebut. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu mendeteksi ponsel yang dicuri dan mencegah penyalahgunaan perangkat yang sudah masuk daftar hitam.
Apple, salah satu produsen ponsel terbesar, menolak mematuhi perintah tersebut. Perusahaan mengkhawatirkan masalah privasi dan keamanan yang mungkin muncul bila aplikasi tersebut dipaksakan pada ekosistem iOS milik mereka. Apple berniat menyampaikan sikap ini langsung ke pemerintah India.
Pemerintah India menyatakan bahwa aplikasi ini akan membantu mengatasi isu pencurian ponsel dan penipuan melalui perangkat curian, mengingat India memiliki pasar ponsel bekas yang besar dengan risiko tinggi terjadinya penyalahgunaan perangkat.
Namun, langkah ini mendapat kritik tajam dari oposisi politik India, terutama Partai Kongres, yang menilai aplikasi tersebut bisa menjadi alat pengawasan massal oleh pemerintah. Beberapa anggota parlemen juga mengancam akan membahas masalah ini di Parlemen sebagai pelanggaran privasi.
Selain Apple, produsen lain seperti Samsung dan Xiaomi sedang meninjau kebijakan ini. Perbedaan sistem operasi yang terbuka (Android) dan tertutup (iOS) membuat reaksi para produsen bervariasi. Sementara Apple mengambil sikap tegas menolak, pemerintahan Modi tetap melanjutkan mandat tanpa konsultasi mendalam dengan para industri ponsel.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251202150459-37-690390/apple-tolak-perintah-negara-ogah-tanam-aplikasi-pemerintah-ke-iphone

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Langkah pemerintah India berpotensi memperlihatkan konflik klasik antara keamanan dan privasi, di mana kebijakan harus diimbangi dengan perlindungan hak-hak digital individu."
Tim Cook
"Apple selalu berkomitmen pada privasi pengguna, dan kebijakan yang dipaksakan dapat merusak kepercayaan serta integritas sistem kami."

Analisis Kami

"Penolakan Apple terhadap mandat India mencerminkan pentingnya menjaga keamanan dan privasi pengguna dalam ekosistem tertutup seperti iOS, di mana aplikasi yang dipaksakan dapat membuka celah kerentanan baru. Namun, pemerintah India memang perlu menemukan keseimbangan antara perlindungan keamanan nasional dan kebebasan privasi warga tanpa memicu resistensi dari perusahaan teknologi besar."

Prediksi Kami

Ketegangan antara pemerintah India dan perusahaan teknologi seperti Apple kemungkinan akan berlanjut, termasuk potensi negosiasi lebih lanjut atau penyesuaian kebijakan yang mempertimbangkan privasi dan keamanan pengguna tanpa mengorbankan upaya pemerintah dalam mengurangi kejahatan siber.

Pertanyaan Terkait

Q
Mengapa Apple menolak perintah pemerintah India?
A
Apple menolak perintah pemerintah India karena khawatir tentang masalah privasi dan keamanan di ekosistem iOS.
Q
Apa tujuan dari aplikasi Sanchar Saathi?
A
Tujuan dari aplikasi Sanchar Saathi adalah untuk mendeteksi dan memblokir perangkat yang dicuri serta mencegah penyalahgunaannya.
Q
Bagaimana reaksi oposisi terhadap mandat pemerintah ini?
A
Oposisi mengkritik mandat pemerintah ini, menganggapnya sebagai alat pengawasan dan menyerukan pencabutannya.
Q
Apa yang dikhawatirkan Apple terkait privasi dan keamanan?
A
Apple khawatir bahwa penerapan aplikasi ini dapat menimbulkan kerentanan keamanan dalam sistem mereka.
Q
Siapa yang memimpin Partai Kongres di India?
A
Rahul Gandhi adalah pemimpin Partai Kongres di India.