
Courtesy of Forbes
Remake HD-2D Trilogi Dragon Quest: Menghidupkan Kembali Legenda RPG Klasik
Menjelaskan proses kreatif dan teknis di balik remake HD-2D trilogi Dragon Quest yang berfokus pada mempertahankan nilai nostalgia sekaligus menambahkan fitur dan cerita baru agar relevan dan menarik bagi pemain masa kini.
02 Des 2025, 07.52 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Remake HD-2D dari trilogi Dragon Quest membawa elemen baru sambil mempertahankan esensi asli.
- Kerjasama dengan Artdink sangat penting dalam pengembangan remake ini.
- Urutan rilis trilogi dirancang untuk menarik lebih banyak pemain baru ke dalam dunia Dragon Quest.
Jepang - Trilogi Dragon Quest I, II, dan III yang merupakan permainan klasik dan sangat berpengaruh di Jepang akhirnya mendapatkan remake dengan grafis HD-2D. Gaya ini terinspirasi dari game Octopath Traveler dan dianggap tepat untuk menampilkan estetika retro dari game asli sekaligus memberikan sentuhan modern.
Developer memilih bekerja sama dengan Artdink, yang berpengalaman dalam mengembangkan game HD-2D, agar kualitas remake ini optimal. Tim pengembang melakukan prototyping grafis dan berdiskusi secara rutin dengan pencipta asli, Yuji Horii, untuk memastikan kualitas dan kesetiaan pada cerita asli.
Salah satu tantangan dalam remake ini adalah memperkenalkan fitur baru seperti mekanik 'Scroll' untuk memungkinkan karakter belajar kemampuan tanpa harus bergantung pada leveling up. Ini memberikan rasa pencapaian yang lebih baik bagi pemain tanpa mengorbankan kedalaman gameplay.
Rilis game dilakukan dengan urutan yang berbeda dari nomor resminya, yakni dimulai dari Dragon Quest III, kemudian I, dan terakhir II. Hal ini dikarenakan Dragon Quest III memiliki status paling ikonik dan cocok sebagai titik masuk para pemain baru, sekaligus memberikan tantangan lebih untuk membuat II dan I tampil bagus sebagai lanjutan cerita.
Dragon Quest II di remake ini memiliki true ending yang baru dan emosional, menjadikan game ini favorit dari sisi cerita dan pengalaman. Keseluruhan trilogi dianggap sukses menyelesaikan kisah Erdrick dengan cara yang memuaskan para penggemar lama dan menarik perhatian pemain baru.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/olliebarder/2025/12/01/masaaki-hayasaka-on-remaking-the-original-dragon-quest-trilogy/
[1] https://www.forbes.com/sites/olliebarder/2025/12/01/masaaki-hayasaka-on-remaking-the-original-dragon-quest-trilogy/
Analisis Ahli
Yuji Horii
"Penggunaan HD-2D memastikan penanganan yang tepat atas nilai sejarah dan budaya game Dragon Quest sekaligus memudahkan adaptasi untuk generasi baru."
Masaaki Hayasaka
"Kolaborasi dengan Artdink adalah kunci sukses karena memungkinkan integrasi teknologi HD-2D dengan mekanik dan alur cerita yang diperkaya."
Analisis Kami
"Remake HD-2D ini merupakan contoh ideal bagaimana game klasik bisa diperbarui tanpa kehilangan jiwa aslinya, dengan menjaga keseimbangan antara nostalgia dan inovasi. Pendekatan urutan rilis berdasarkan cerita juga menunjukkan pemikiran strategis yang matang untuk menarik pemain baru sekaligus memuaskan penggemar lama."
Prediksi Kami
Kesuksesan remake HD-2D Dragon Quest bisa mendorong Square Enix dan pengembang lain untuk membuat lebih banyak remake klasik menggunakan gaya grafik HD-2D, sekaligus memperkaya fitur dan cerita agar sesuai dengan standar game modern.





