
Courtesy of Forbes
Menyatukan Bursa Terpusat dan Terdesentralisasi: Masa Depan Perdagangan Aset Digital
Artikel ini bertujuan mengkaji pergeseran tren perdagangan aset digital dari fokus pada inovasi Web3 yang bersifat spekulatif menuju perdagangan dengan volume besar serta bagaimana integrasi model perdagangan terpusat dan terdesentralisasi dapat mengakomodasi beragam preferensi pengguna dan menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan.
01 Des 2025, 18.00 WIB
267 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Terdapat pergeseran preferensi pengguna dari aspek glamor ke fungsi dalam trading aset digital.
- Integrasi antara CEX dan DEX melalui solusi hibrida dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam.
- Pentingnya memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing model untuk merancang infrastruktur aset digital yang lebih baik.
Di tahun 2026, tren perdagangan aset digital mulai bergeser dari fokus pada hype seperti AI token, proyek DePIN dan NFT menjadi perdagangan aktif yang melibatkan volume besar. Volume perdagangan di bursa terpusat mencapai 9,72 triliun dolar pada bulan Agustus dan total volume 12 bulan mencapai sekitar 80 triliun dolar. Ini menandakan pergeseran preferensi pengguna ke arah yang lebih fungsional dan berorientasi pada hasil.
Bursa terpusat seperti Binance, Coinbase, Kraken, dan Bybit tetap menjadi pemain utama karena kemampuan mereka menyediakan likuiditas besar, efisiensi operasional, keamanan dan kepatuhan regulasi yang menarik para trader institusional. Mereka juga menawarkan pengalaman pengguna yang baik lewat interface yang intuitif dan fasilitas pendukung lainnya seperti layanan pelanggan dan alat analisis.
Di sisi lain, bursa terdesentralisasi (DEX) seperti Uniswap, SushiSwap dan Hyperliquid semakin diminati karena memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap aset mereka, serta transaksi tanpa izin lewat smart contracts dan protokol lintas rantai. Pertumbuhan aktivitas lintas rantai dan protokol DeFi mengindikasikan bahwa pengadopsian model ini terus meningkat di komunitas global.
Meskipun demikian, kedua model ini menghadapi tantangan masing-masing, seperti risiko regulasi dan titik kegagalan pada bursa terpusat, serta kompleksitas penggunaan dan risiko keamanan smart contract di DEX. Infrastruktur yang skalabel dan aman dengan biaya transaksi rendah menjadi tantangan utama untuk kedua pendekatan.
Ke depan, model hibrida yang menggabungkan kecepatan dan likuiditas bursa terpusat dengan otonomi dan inovasi bursa terdesentralisasi diprediksi akan menjadi solusi terbaik. Pendekatan ini dapat memenuhi kebutuhan beragam pengguna dari mulai institusional hingga individu, mendorong adopsi luas dan inovasi berkelanjutan di dunia aset digital.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/01/centralized-vs-decentralized-the-balance-that-will-define-digital-assets-in-2026/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/01/centralized-vs-decentralized-the-balance-that-will-define-digital-assets-in-2026/
Analisis Ahli
Ken Nizam
"Pengalaman langsung membangun kedua jenis platform menunjukkan bahwa pemahaman mendalam tentang preferensi pengguna sangat penting untuk mendesain infrastruktur yang berkelanjutan dan inovatif di masa depan."
Analisis Kami
"Integrasi platform terpusat dan terdesentralisasi bukan hanya sebuah inovasi teknis, tetapi juga jawaban atas kebutuhan beragam tipe pengguna yang mencari keseimbangan antara kemudahan, keamanan, dan kontrol aset. Namun, untuk mencapai kesuksesan, pengembang harus mampu menghadapi tantangan regulasi dan kompleksitas teknologi sambil menjaga pengguna tetap nyaman dan aman."
Prediksi Kami
Model perdagangan hibrida yang menggabungkan keunggulan bursa terpusat dan terdesentralisasi akan menjadi standar baru, memungkinkan adopsi yang lebih luas dan inklusif dalam ekosistem aset digital di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama Ken Nizam dalam artikel ini?A
Ken Nizam membahas pengalaman dan pandangannya tentang trading aset digital dari perspektif platform terpusat dan terdesentralisasi.Q
Apa perbedaan antara bursa terpusat (CEX) dan bursa terdesentralisasi (DEX)?A
CEX menawarkan likuiditas dan efisiensi operasional, sedangkan DEX memberikan kontrol penuh atas aset kepada pengguna dan memungkinkan transaksi tanpa izin.Q
Mengapa tahun 2026 dianggap sebagai tahun penting untuk trading aset digital?A
Tahun 2026 dianggap penting karena terjadi peningkatan signifikan dalam volume trading dan pergeseran preferensi pengguna dari aspek novelty ke fungsi.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh CEX dan DEX?A
CEX menghadapi risiko regulasi dan operasional, sedangkan DEX berhadapan dengan kerentanan kontrak pintar dan pengalaman pengguna yang kompleks.Q
Bagaimana platform hibrida dapat mengubah infrastruktur aset digital?A
Platform hibrida dapat mengintegrasikan kecepatan dan likuiditas CEX dengan otonomi dan inovasi DEX, menciptakan ekosistem yang lebih baik.
