Hakim AS Tinjau Waktu Pemecahan Bisnis Teknologi Iklan Google yang Monopoli
Courtesy of TheJakartaPost

Hakim AS Tinjau Waktu Pemecahan Bisnis Teknologi Iklan Google yang Monopoli

Memutuskan apakah Google harus dipaksa menjual bisnis teknologi periklanannya untuk menghilangkan monopoli yang dimilikinya, guna menciptakan persaingan yang sehat di pasar iklan digital dan manfaat bagi pengiklan serta penerbit online.

22 Nov 2025, 10.02 WIB
95 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kasus antitrust terhadap Google berfokus pada dominasi mereka di pasar teknologi iklan.
  • Kementerian Kehakiman mengusulkan pemisahan sebagai cara untuk meningkatkan persaingan di industri.
  • Proses hukum ini dapat berlangsung lama, terutama jika Google mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan.
Alexandria, Amerika Serikat - Pengadilan di Amerika Serikat sedang mempertimbangkan apakah Google harus dipaksa untuk menjual bisnis iklan digitalnya yang diduga mendominasi pasar secara tidak adil. Perdebatan ini muncul setelah hakim federal memutuskan bahwa Google memiliki dua monopoli ilegal dalam teknologi periklanan. Keputusan ini akan memengaruhi masa depan bisnis teknologi iklan dan persaingan di dunia digital.
Pengadilan menekankan pentingnya kecepatan dalam pelaksanaan tindakan pemecahan bisnis jika diperintahkan, mengingat Google kemungkinan akan mengajukan banding yang dapat menunda proses selama bertahun-tahun. Tekanan hukum terhadap Google datang dari Departemen Kehakiman bersama beberapa negara bagian yang ingin membuka persaingan untuk pasar yang lebih sehat.
Google berargumen bahwa pemecahan bisnis akan sangat sulit dan merugikan pelanggan karena mereka memperoleh kekuasaan pasar secara legal. Namun, DOJ menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menciptakan masa depan yang lebih kompetitif adalah melalui penjualan paksa unit bisnis Google yang mengelola AdX. Unit ini mendapatkan keuntungan besar dari komisi tinggi terhadap penjualan iklan secara instan di web.
Kasus ini adalah puncak dari pertempuran hukum bertahun-tahun yang melibatkan pengawasan raksasa teknologi besar yang mendominasi pasar. Selain Google, kasus antitrust juga tengah berjalan terhadap Amazon dan Apple, sementara FTC gagal dalam usahanya memaksa Meta menjual Instagram dan WhatsApp. Penegakan hukum ini menandai langkah penting dalam mengatasi pengaruh besar perusahaan teknologi terhadap pasar global.
Ke depan, jika putusan pemecahan diterapkan, dampaknya bisa sangat besar dalam mengubah cara perusahaan teknologi besar beroperasi, meski pelaksanaannya diprediksi akan kompleks dan memakan waktu. Namun, langkah ini dinilai perlu untuk mendorong persaingan yang adil dan mencegah monopolistik yang bisa merugikan konsumen dan pelaku pasar lainnya.
Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/11/22/judge-in-google-ad-tech-case-seeks-quick-fix-for-web-giants-monopolies-1763780526.html

Analisis Ahli

Lina Khan
"Keputusan ini adalah langkah penting untuk menahan dominasi perusahaan teknologi besar yang menghambat inovasi dan merugikan konsumen. Namun, proses hukum yang panjang dan pertahanan hukum kuat dari Google menunjukkan bahwa peran pengawasan komprehensif sangat diperlukan untuk hasil yang efektif."
Tim Wu
"Memecah bisnis raksasa teknologi bukan perkara mudah dan dapat berdampak negatif jangka pendek, tapi ini adalah solusi krusial untuk mengembalikan persaingan sehat dan memperbaiki pasar periklanan yang sangat terdistribusi secara tidak adil."

Analisis Kami

"Putusan ini menandai titik balik penting dalam regulasi teknologi periklanan yang selama ini hampir tak tersentuh, meskipun proses banding akan memperlambat implementasinya. Namun, memaksa pemecahan Google bisa menjadi preseden kuat yang membangkitkan persaingan dan mencegah dominasi pasar yang merugikan banyak pihak."

Prediksi Kami

Google kemungkinan besar akan mengajukan banding atas putusan pengadilan, yang bisa menyebabkan proses pemecahan bisnis AdX tertunda selama beberapa tahun, tetapi tekanan hukum terhadap monopoli Big Tech akan terus meningkat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dipertimbangkan oleh hakim Leonie Brinkema dalam kasus terhadap Google?
A
Hakim Leonie Brinkema mempertimbangkan apakah Google harus memisahkan bisnis teknologi iklannya sebagai solusi untuk mengembalikan persaingan.
Q
Apa alasan Kementerian Kehakiman menginginkan pemisahan bisnis iklan Google?
A
Kementerian Kehakiman percaya bahwa pemisahan bisnis iklan Google diperlukan untuk menciptakan masa depan yang lebih kompetitif di web terbuka.
Q
Mengapa Google dianggap memiliki monopoli ilegal dalam teknologi iklan?
A
Google dianggap memiliki monopoli ilegal karena menguasai dua pasar utama dalam teknologi iklan, yang menghambat persaingan.
Q
Apa dampak yang mungkin terjadi jika Google mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan?
A
Jika Google mengajukan banding, proses pemisahan bisa tertunda selama bertahun-tahun dan sulit untuk diterapkan.
Q
Siapa saja tokoh kunci yang terlibat dalam kasus antitrust ini?
A
Tokoh kunci dalam kasus ini termasuk hakim Leonie Brinkema, pengacara Kementerian Kehakiman Matthew Huppert, dan pengacara Google Karen Dunn.