Sejarah Palsu dan Seni AI: Mengaburkan Batas Kebenaran di Inggris 1980-an
Courtesy of Forbes

Sejarah Palsu dan Seni AI: Mengaburkan Batas Kebenaran di Inggris 1980-an

Untuk menunjukkan bagaimana kemajuan AI mengubah persepsi kita tentang kebenaran dalam foto dan sejarah, serta menstimulasi diskusi tentang disinformasi dan perubahan kreativitas di era digital.

26 Nov 2025, 01.40 WIB
281 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Karya Phillip Toledano mencerminkan perubahan dalam cara kita memandang fotografi dan kebenaran di era digital.
  • Penggunaan AI dalam seni dapat menghasilkan karya yang unik dan inovatif, meskipun juga memicu kritik dan debat.
  • Toledano mengajak pembaca untuk merenungkan realitas dan sejarah yang mungkin tidak selalu dapat dipercaya.
Latchford, Inggris - Philip Toledano, seorang seniman konseptual dari London, menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan gambar-gambar unik yang membayangkan sejarah alternatif Inggris tahun 1980-an. Dalam bukunya 'Another England', ia menampilkan kisah-kisah fiksi seperti kota yang diterangi oleh ubur-ubur bioluminescent dan mutasi bunga yang aneh sebagai pengganti realita sejarah.
Melalui karyanya, Toledano mengilustrasikan bagaimana teknologi AI mampu menghasilkan gambar yang sangat realistis hingga membuat kita sulit membedakan antara fakta dan fiksi. Dia percaya hubungan lama manusia dengan foto sebagai bukti kebenaran kini mulai terkikis karena kemudahan manipulasi digital.
Toledano menggunakan Midjourney, sebuah generator gambar AI, sebagai rekan kreatifnya dalam memproduksi karya seni ini. Prosesnya memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dan ia secara terbuka mengakui AI sebagai co-creator dalam proyeknya.
Karya ini mendapat reaksi beragam dari para kritikus dan penggemar seni. Beberapa mengkritik AI sebagai 'plagiarisme mahal' dan menghasilkan karya yang kurang bernyawa, sementara yang lain memuji keberanian Toledano mendorong batas seni dan teknologi.
Melalui penggunaan AI untuk memanipulasi sejarah secara artistik, Toledano mengajak kita merenungkan era disinformasi digital yang sedang berlangsung dan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk mengkritisi serta memahami perubahan sosial dan budaya di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lesliekatz/2025/11/25/ai-helps-reimagine-englands-past---and-question-photographys-future/

Analisis Ahli

Vince Gilligan
"AI adalah mesin plagiarisme yang mahal dan sangat boros energi."
Harry Borden
"AI menghasilkan karya yang terasa kosong dan tidak autentik."

Analisis Kami

"Karya Toledano memicu perdebatan penting tentang batas antara seni dan manipulasi digital yang kini makin kabur. Ini menunjukkan bahwa di masa depan, kritis terhadap sumber visual akan menjadi keterampilan penting bagi setiap orang untuk memfilter informasi yang diterima."

Prediksi Kami

Penggunaan AI dalam seni dan media akan semakin berkembang, menyebabkan perubahan besar dalam cara masyarakat memandang kebenaran visual dan memicu diskusi etis seputar orisinalitas dan penyebaran informasi palsu.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Phillip Toledano dan apa fokus karya seninya?
A
Phillip Toledano adalah seorang seniman konseptual yang dikenal karena karya fotografi dan seni digitalnya, terutama dalam mengeksplorasi hubungan antara gambar dan kebenaran.
Q
Apa tema utama dari buku 'Another England'?
A
Tema utama dari buku 'Another England' adalah penggambaran sejarah yang diubah dengan bantuan AI, menciptakan skenario absurd dan menarik dari Inggris di tahun 1980-an.
Q
Bagaimana AI berperan dalam proses kreatif Toledano?
A
AI berperan sebagai alat pembangkit gambar yang membantu Toledano menciptakan visual yang unik dan imajinatif, yang merupakan hasil kolaborasi antara manusia dan algoritma.
Q
Apa reaksi publik terhadap karya Toledano yang menggunakan AI?
A
Reaksi publik terhadap karya Toledano bervariasi; beberapa mengagumi inovasinya, sementara yang lain mengkritik penggunaan AI dalam seni.
Q
Apa yang ingin disampaikan Toledano tentang kepercayaan terhadap foto di era digital?
A
Toledano ingin menyampaikan bahwa kepercayaan kita terhadap foto sebagai representasi kebenaran sedang memudar di tengah kemunculan teknologi AI yang dapat menciptakan gambar yang sangat realistis.