
Courtesy of Forbes
Memimpin Era AI dengan Data Beretika dan Fokus Manusia yang Terpercaya
Mendorong pemimpin bisnis untuk mengembangkan sistem digital yang tidak hanya berfokus pada pengumpulan data dalam jumlah besar, tetapi memanfaatkan data yang terpercaya, kontekstual, dan berorientasi pada manusia untuk menghasilkan nilai nyata sekaligus memastikan tata kelola dengan etika dan tanggung jawab.
24 Nov 2025, 23.30 WIB
154 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya mengutamakan pengalaman manusia dalam penggunaan teknologi AI.
- Organisasi harus membangun tata kelola data yang kuat untuk menciptakan kepercayaan.
- Kepemimpinan dengan kesadaran digital diperlukan untuk mengarahkan inovasi menuju hasil yang meningkatkan potensi manusia.
Amerika Serikat, Amerika Serikat - Teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan, berkembang sangat cepat hingga kadang sulit untuk dikendalikan dengan aturan dan tata kelola yang ada. Akash Pugalia menekankan bahwa kepemimpinan harus ikut beradaptasi agar bisa mengelola kecerdasan buatan secara bertanggung jawab dan membangun kepercayaan dengan data yang valid dan relevan.
Investasi AI di Amerika Serikat mencapai angka sangat besar yakni 109 miliar dolar AS, dan hampir sebagian besar organisasi sudah menggunakan AI dalam berbagai fungsi bisnis mereka. Namun, masalahnya adalah banyak organisasi belum bisa memaksimalkan nilai AI karena mereka menganggapnya sebagai proyek terpisah dan tidak memanfaatkan data secara optimal.
Untuk menerapkan AI yang efektif diperlukan sistem data yang komprehensif dari pengumpulan, anotasi, hingga validasi data agar model yang digunakan akurat dan bisa dipercaya. Selain itu, data harus dikelola dengan prinsip tata kelola yang ketat untuk memastikan keamanan, kepatuhan regulasi, dan kualitas data tetap terjaga.
Yang paling penting adalah menghubungkan data dengan konteks manusia. Artinya, data harus bisa memberikan insight yang sesuai dengan kebutuhan dan keragaman perilaku pelanggan atau pengguna di berbagai lokasi sehingga hasil yang diberikan bersifat personal dan relevan.
Pemimpin bisnis harus mengedepankan digital conscience, yaitu kepemimpinan yang tidak hanya fokus pada teknologi, tapi juga memastikan teknologi tersebut digerakkan oleh nilai-nilai moral dan etika yang mengutamakan pengalaman dan kesejahteraan manusia. Dengan cara ini, inovasi teknologi akan berdampak positif dan membawa nilai nyata bagi organisasi dan masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/24/leading-with-digital-conscience-how-to-turn-data-ai-and-intention-into-real-advantage/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/24/leading-with-digital-conscience-how-to-turn-data-ai-and-intention-into-real-advantage/
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Mengintegrasikan AI dalam proses bisnis harus diimbangi dengan investasi kuat pada kualitas data dan pemahaman konteks bisnis agar AI memberikan hasil maksimal."
Fei-Fei Li
"AI harus dikembangkan dengan prinsip human-centered design supaya tidak hanya canggih secara teknis tapi juga berdampak positif sosial."
Analisis Kami
"Teknologi AI memang menjanjikan tetapi tanpa kerangka tata kelola yang matang, potensi serta risiko yang ada dapat merusak kepercayaan publik dan organisasi sendiri. Kepemimpinan yang mampu menyeimbangkan antara inovasi teknologi dan nilai etis akan membuka jalan bagi transformasi digital yang berkelanjutan dan bermakna."
Prediksi Kami
Di masa depan, perusahaan yang mampu menggabungkan kecerdasan buatan dengan tata kelola yang beretika dan berorientasi pada manusia akan menjadi pemimpin pasar dan menarik talenta serta kepercayaan konsumen lebih besar dibanding yang hanya mengandalkan teknologi tanpa arah nilai jelas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'digital conscience' dalam konteks artikel ini?A
Digital conscience mengacu pada kesadaran dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi digital dan kecerdasan buatan.Q
Mengapa penting untuk menggabungkan data dan pengalaman manusia?A
Menggabungkan data dan pengalaman manusia penting untuk memastikan bahwa teknologi memberikan nilai nyata dan relevansi dalam konteks kehidupan manusia.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam menerapkan AI?A
Tantangan utama termasuk kesulitan dalam mengintegrasikan AI ke dalam proses bisnis dan memaksimalkan nilai dari data yang tersedia.Q
Bagaimana struktur data dan AI seharusnya dibangun untuk mencapai hasil yang berarti?A
Struktur data dan AI seharusnya dibangun dengan fokus pada pengumpulan data, anotasi, validasi, dan penyediaan informasi yang berkualitas tinggi.Q
Apa saja langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun kepercayaan dalam data?A
Langkah-langkah yang diperlukan termasuk membangun tata kelola data yang kuat, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan menjaga kualitas serta keakuratan data.
